Aksi Mogok Kerja Bikin Rugi, Boeing bakal PHK 17.000 Karyawan
VIRGINIA, iNews.id - Boeing akan memangkas 17.000 karyawan atau 10 persen dari total staf secara global. Selain itu, perusahaan juga menunda pengiriman pertama pesawat jet 777X selama setahun dan mencatat kerugian 5 miliar dolar AS pada kuartal ketiga 2024 karena kinerja merosot selama aksi mogok kerja pekerja selama sebulan.
CEO Boeing Kelly Ortberg menyampaikan dalam sebuah pesan kepada karyawan bahwa pengurangan karyawan yang signifikan diperlukan untuk menyesuaikan dengan kondisi keuangan perusahaan setelah aksi mogok kerja yang sedang berlangsung oleh 33.000 pekerja di Pantai Barat AS yang menghentikan produksi jet 737 MAX, 767 dan 777.
"Kami mengatur ulang jumlah tenaga kerja kami agar selaras dengan realitas keuangan kami dan dengan serangkaian prioritas yang lebih terfokus. Selama beberapa bulan mendatang, kami berencana untuk mengurangi jumlah total tenaga kerja kami sekitar 10 persen. Pengurangan ini akan mencakup para eksekutif, manajer, dan karyawan," tulis Ortberg dalam sebuah pernyataan dikutip dari Reuters, Senin (14/10/2024).
Selain itu, Ortberg juga mengatakan bahwa pihaknya telah memberi tahu pelanggan bahwa mereka sekarang menargetkan pengiriman perdana 777X pada tahun 2026 karena tantangan dalam pengembangan, jeda uji terbang, dan penghentian kerja.
Boeing menghadapi masalah dengan sertifikasi 777X yang telah menunda peluncuran pesawat secara signifikan.
"Sementara bisnis kami menghadapi tantangan jangka pendek, kami membuat keputusan strategis yang penting untuk masa depan kami dan memiliki pandangan yang jelas tentang pekerjaan yang harus kami lakukan untuk memulihkan perusahaan kami," kata Ortberg.
Sementara, Boeing akan mengakhiri program pesawat kargo 767 pada tahun 2027 setelah menyelesaikan dan mengirimkan 29 pesawat yang tersisa yang dipesan, tetapi mengatakan produksi untuk Tanker KC-46A akan terus berlanjut.
Adapun langkah besar yang diambil Ortberg, yang mulai menjabat pada bulan Agustus sebagai pimpinan perusahaan berjanji akan mengatur ulang hubungan dengan serikat pekerja dan karyawannya.
Boeing mencatat pendapatan sebelum pajak sebesar 5 miliar dolar AS untuk bisnis pertahanannya dan dua program pesawat komersial. Pada 20 September, Boeing memecat kepala unit pertahanan dan antariksanya yang bermasalah, Ted Colbert.
Boeing menargetkan pendapatan 17,8 miliar dolar AS, kerugian per saham sebesar 9,97 dolar AS, dan arus kas operasi negatif yang lebih baik dari perkiraan sebesar 1,3 miliar dolar AS.
Manajer Ekuitas di Great Hill Capital, Thomas Hayes mengatakan bahwa PHK karyawan dapat memberi tekanan pada karyawan untuk mengakhiri pemogokan kerja.
"Pekerja yang mogok yang sementara tidak memiliki gaji tidak ingin menjadi pekerja yang menganggur yang secara permanen tidak memiliki gaji," ucap Hayes.
"Saya memperkirakan pemogokan akan diselesaikan dalam waktu seminggu karena para pekerja ini tidak ingin mendapati diri mereka dalam gelombang pemutusan hubungan kerja berikutnya yang berjumlah 17.000," tuturnya.