Israel Tingkatkan Serangan Udara dan Darat ke Gaza pada Peringatan 1 Tahun Perang, Warga Sipil Berharap Kembali Tenang

Israel Tingkatkan Serangan Udara dan Darat ke Gaza pada Peringatan 1 Tahun Perang, Warga Sipil Berharap Kembali Tenang

Berita Utama | okezone | Selasa, 8 Oktober 2024 - 07:10
share

GAZA - Israel meningkatkan serangan udara dan darat ke Hamas di Gaza, menewaskan sedikitnya 52 orang menurut petugas medis Palestina. Serangan ini dilakukan pada peringatan setahun perang yang telah menghancurkan sebagian besar wilayah itu dan menghancurkan kehidupan rakyatnya.

Sementara itu, pada Senin (7/10/2024), Hamas mengatakan telah menyerang ibu kota komersial Israel, Tel Aviv, dengan salvo rudal, yang memicu sirene di Israel tengah. Menurut layanan ambulans Israel, dua orang mengalami luka ringan.

Tembakan roket menandakan kemampuan Hamas yang bertahan lama untuk membalas meskipun ada kampanye militer Israel yang berlarut-larut yang telah secara serius menurunkan kapasitas tempurnya, setahun setelah serangan mengejutkan lintas perbatasan Hamas ke Israel yang memicu perang.

Sekutu Hamas yang lebih kecil, Jihad Islam, mengatakan telah menyerang Sderot, Nir Am, dan kota-kota Israel lainnya di dekat Gaza dengan roket. Militer Israel mengatakan telah mencegat lima roket yang ditembakkan dari Gaza.

Militan pimpinan Hamas menyerbu kota-kota Israel dan desa-desa kibbutz di dekat perbatasan pada 7 Oktober 2023, menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 orang, menurut penghitungan Israel.

Menurut kementerian kesehatan daerah kantong itu, serangan Israel berikutnya di Gaza telah menewaskan hampir 42.000 warga Palestina, membuat hampir semua 2,3 juta penduduknya mengalami krisis kemanusiaan dengan kelaparan yang meluas dan layanan kesehatan serta infrastruktur penting yang rusak.

 

Israel mengatakan militan bertempur dari balik perlindungan daerah pemukiman yang dibangun di wilayah yang padat penduduk itu, termasuk sekolah dan rumah sakit. Namun Hamas membantahnya.

Pada Senin (7/10/2024), tank-tank Israel maju ke Jabalia, yang terbesar dari delapan kamp pengungsi perkotaan bersejarah di Jalur Gaza, setelah mengepungnya. Segera setelah serangan roket, militer Israel memperluas perintah evakuasi di Jabalia hingga mencakup wilayah di kota-kota utara Beit Hanoun dan Beit Lahiya.

Penduduk mengatakan pasukan Israel menggempur Jabalia dari udara dan darat, dan petugas medis mengatakan beberapa warga Palestina telah tewas, sementara tim penyelamat tidak dapat menjangkau beberapa korban.

Di Gaza pada Senin (7/10/2024), warga sipil Palestina yang terusir mengungkapkan keinginan yang kuat untuk kembali ke kehidupan tenang sebelum perang. "Sebelum 7 Oktober, seseorang memiliki mimpi. sebagai seorang ayah, saya memiliki enam anak, beban terbesar saya adalah bagaiman menyediakan rumah dan menikahkan mereka. namun setelah 7 Oktober, semua itu sia-sia. Setelah 58 tahun saya beekrja, sama seperti ayah, semuanya menjadi debu dan batu," terang Abu Hassan Shaheen.

Topik Menarik