Cerita WNI Cemas dengan Perang Israel-Lebanon, Dengar Suara Ledakan Langsung Putuskan Pulang
JAKARTA - Sebanyak 20 warga negara Indonesia (WNI) tiba di Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta sore ini. 20 WNI itu dievakuasi akibat peperangan yang semakin memanas di Timur Tengah.
Salah satu pekerja migran asal Bali yang kerja di Lebanon, Ni Luh Suwarnadi menceritakan karena situasi di sana sudah mencekam, dirinya pun memutuskan untuk balik ke Indonesia.
“Pengalaman saya pulang ini karena situasi sangat mencekam. Saya mau pulang melapor sama KBRI saya di Beirut, lalu saya mengambil keputusan untuk pulang karena situasi sudah tidak aman,” kata Ni Luh kepada wartawan di Bandara Soetta Senin (7/11/2024).
Dia mengungkapkan, dirinya tinggal di kawasan Bir Hassan, Beirut. Dia mengaku sempat mendengar suara ledakan yang kemudian dirinya memutuskan untuk pulang ke Indonesia.
“Tempat tinggal saya di Beirut namanya di Bir Hassan. Kejadian yang waktu itu terjadi tanggal 27, pas saya kerja, dengar suara gitu. Lalu, saya ngomong langsung sama bos bahwa saya itu mau pulang,” ujar dia.
Dia mengaku telah melewati perjalanan panjang dalam evakuasi ini. Dia mengaku harus menempuh perjalanan dari Lebanon menuju Syria hingga akhirnya ke KBRI.
“Pengalaman saya dari Lebanon menuju Syria sangat melelahkan, panjang. Tiga jam dari perbatasan Syria ke KBRI,” pungkasnya.
Sebagai informasi, sebanyak 65 warga negara Indonesia telah berhasil dievakuasi dari Lebanon ke Indonesia sejak KBRI Beirut menetapkan siaga satu akibat peperangan yang semakin memanas di Timur Tengah.
Direktur Perlindungan WNI Judha Nugraha menjelaskan, dari 65 WNI itu ada yang tiba sejak tadi pagi dan sore ini.
“Dari proses evakuasi hari ini total ada 65 WNI yang sudah bisa dievakuasi dari Lebanon sejak KBRI Berut menetapkan status siaga satu pada 4 Agustus 2024 lalu,” kata Judha Nugraha kepada wartawan di Bandara Soekarno-Hatta, Senin (7/10/2024).
Judha menjelaskan, WNI tersebut dievakuasi melalui jalur darat dan melewati proses yang panjang. Di sisi lain, WNI yang tiba di Indonesia dinyatakan dalam kondisi sehat usai dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh otoritas terkait.
“Bersama lembaga Kementerian terkait kita sudah periksa kondisi mereka, sudah sehat dan dapat melanjutkan perjalanan ke daerah masing-masing,” ujar dia.