Satgas Ops Damai Cartenz Tangkap Dua KKB, Langkah Maju Menuju Kedamaian dan Keamanan di Papua

Satgas Ops Damai Cartenz Tangkap Dua KKB, Langkah Maju Menuju Kedamaian dan Keamanan di Papua

Berita Utama | sorongraya.inews.id | Senin, 7 Oktober 2024 - 22:37
share

JAYAPURA, iNewsSorong.id Operasi penegakan hukum di wilayah Papua Tengah kembali mencetak prestasi signifikan. Pada Sabtu, 5 Oktober 2024, Satgas Operasi (Ops) Damai Cartenz-2024, bekerja sama dengan Polres Puncak Jaya, berhasil menangkap dua anggota utama Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang selama ini menjadi dalang di balik serangkaian penyerangan brutal terhadap aparat keamanan dan warga sipil di Puncak Jaya.

Dua anggota KKB yang ditangkap adalah Alison Wonda alias Kumara dan Yotenus Wonda alias Maleki. Keduanya terlibat dalam berbagai aksi kekerasan yang menimbulkan ketakutan dan ketidakstabilan di wilayah tersebut. Penangkapan ini diyakini sebagai langkah krusial dalam mengurangi aktivitas kelompok bersenjata yang selama ini meresahkan masyarakat dan menghambat pembangunan di Papua.

Kronologi Penangkapan

Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz-2024, Kombes Pol Dr. Bayu Suseno, menjelaskan bahwa penangkapan ini merupakan hasil operasi intensif yang telah disiapkan sejak awal tahun. Pada 5 Oktober, sekitar pukul 12.01 WIT, tim gabungan dari Satgas dan Polres Puncak Jaya berhasil mengamankan kedua pelaku di Kampung Lumbuk, Distrik Tingginambut, di jalur Trans Wamena Puncak Jaya. Penangkapan ini terjadi setelah pihak berwenang berhasil mengidentifikasi kendaraan yang digunakan oleh para pelaku berdasarkan informasi intelijen.

"Alison Wonda dan Yotenus Wonda adalah sosok yang sangat berbahaya dengan rekam jejak panjang dalam aksi kriminal bersenjata di Puncak Jaya. Mereka terlibat tidak hanya sebagai eksekutor, tetapi juga dalam perencanaan serangan yang menargetkan aparat keamanan dan warga sipil," jelas Kombes Bayu.

Peran Krusial dalam Serangkaian Serangan KKB

Penangkapan ini membuka fakta tentang peran strategis kedua pelaku dalam operasi-operasi KKB di wilayah Puncak Jaya. Berdasarkan hasil interogasi awal, Yotenus Wonda alias Maleki diketahui bertindak sebagai koordinator lapangan dalam sejumlah aksi penembakan yang mematikan. Salah satu serangan yang menjadi sorotan adalah penembakan pada 17 Maret 2024 yang menewaskan Sertu Mar Ismunandar dan melukai Serka Salim Lestluhu di dekat Puskesmas Mulia. Dalam kejadian tersebut, Yotenus diduga kuat mengatur strategi penyerangan dengan memancing korban keluar dari tempat perlindungan sebelum dieksekusi.

Selain itu, Yotenus juga diduga terlibat dalam upaya pembunuhan terhadap seorang warga sipil pada 31 Mei 2024 serta serangan mematikan terhadap Serma Anumerta Jefri E. May, anggota TNI, pada 15 Agustus 2024 di Kampung Pagaleme. Keterlibatannya dalam serangan-serangan ini menjadikan Yotenus sebagai salah satu aktor kunci dalam jaringan KKB di Puncak Jaya.

Sementara itu, Alison Wonda alias Kumara diduga kuat berperan sebagai eksekutor dalam beberapa serangan terhadap aparat keamanan, termasuk penembakan terhadap anggota TNI pada 5 Januari 2024. Alison dikenal sebagai anggota KKB yang sering menggunakan taktik gerilya untuk melancarkan serangan terhadap aparat dan warga sipil, terutama di daerah pedalaman Papua.

Barang Bukti dan Penyelidikan Lebih Lanjut

Dalam operasi penangkapan tersebut, pihak berwenang menyita sejumlah barang bukti yang menguatkan keterlibatan kedua pelaku dalam aksi-aksi kriminal bersenjata. Beberapa barang bukti yang disita di antaranya adalah tiga ponsel, dua tas, satu noken, serta tiga sepeda motor yang diduga digunakan oleh para pelaku untuk memfasilitasi mobilitas mereka dalam melancarkan aksi teror.

Saat ini, kedua pelaku telah diamankan di Mapolres Puncak Jaya untuk menjalani proses penyelidikan lebih lanjut. Satgas Ops Damai Cartenz-2024 terus melakukan pengejaran terhadap anggota KKB lainnya yang masih berada dalam pelarian. Langkah ini dilakukan demi menumpas jaringan KKB yang masih aktif di wilayah Puncak Jaya.

Strategi Polisi dalam Menumpas KKB di Papua

Penangkapan Alison Wonda dan Yotenus Wonda menandai langkah penting dalam upaya kepolisian dan TNI untuk menumpas aktivitas KKB di Papua. Brigjen Pol Faizal Ramadhani, Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz-2024, menegaskan bahwa operasi ini tidak akan berhenti sampai seluruh anggota KKB yang bertanggung jawab atas serangkaian aksi teror di wilayah tersebut berhasil ditangkap atau dinetralisir.

"Operasi penegakan hukum ini dilakukan untuk memastikan bahwa Papua, khususnya Puncak Jaya, aman bagi masyarakat. Kami terus berkomitmen untuk memulihkan keamanan demi tercapainya pembangunan yang berkelanjutan di wilayah ini," ujar Brigjen Pol Faizal.

Langkah Pengamanan untuk Mendukung Pembangunan Papua

Langkah tegas yang diambil oleh kepolisian dan TNI di Papua adalah bagian dari upaya besar pemerintah untuk menciptakan stabilitas keamanan di wilayah tersebut. Puncak Jaya dan beberapa wilayah lain di Papua selama ini menjadi daerah yang rawan konflik akibat aktivitas KKB yang menghambat program pembangunan infrastruktur dan kesejahteraan.

Operasi penumpasan KKB yang dilakukan oleh Satgas Ops Damai Cartenz bukan hanya berfokus pada aspek penegakan hukum, tetapi juga bertujuan untuk menciptakan kondisi yang kondusif bagi berlangsungnya pembangunan di Papua. Masyarakat Papua memiliki hak untuk merasakan manfaat pembangunan, termasuk peningkatan akses infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan, yang sering kali terhambat oleh ketidakstabilan keamanan.

Dengan ditangkapnya dua pentolan KKB ini, diharapkan masyarakat Papua, khususnya di Puncak Jaya, dapat kembali merasakan kedamaian dan pembangunan yang berkelanjutan demi terciptanya kesejahteraan bagi seluruh masyarakat di Bumi Cenderawasih.

Topik Menarik