Menilik Sejarah Hari Jantung Sedunia yang Diperingati Tiap 29 September

Menilik Sejarah Hari Jantung Sedunia yang Diperingati Tiap 29 September

Berita Utama | okezone | Minggu, 29 September 2024 - 13:05
share

HARI Jantung Sedunia diperingati setiap tanggal 29 September. Momen peringatan ini merupakan inisiatif global, yang didedikasikan untuk meningkatkan kesadaran tentang kesehatan kardiovaskular. 

Tema global Hari Jantung Sedunia untuk tahun 2024 ini sendiri diketahui adalah Use Heart To Action (Gunakan Hati Untuk Beraksi). Di mana tema ini berfokus pada upaya mendorong langkah-langkah proaktif untuk meningkatkan kesehatan jantung di seluruh dunia. 

Salah satu tujuan kampanye tahun ini adalah memberdayakan setiap individu- individu untuk lebih menjaga kesehatan jantung mereka. Lantas bagaimana sejarah dari Hari Jantung Sedunia ini?

 

Dilansir dari  laman resmi Pan American Health Organization, Minggu (29/9/2024) Hari Jantung Sedunia dipelopori oleh Federasi Jantung Dunia, bertujuan untuk mengedukasi individu, masyarakat, dan pemerintah tentang pentingnya kesehatan jantung dan pencegahan penyakit kardiovaskular. 

 

Peringatan Hari Jantung Sedunia yang diadakan pada tanggal 29 September yang dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan penyakit jantungpenyakit kardiovaskular , termasuk pencegahan dan dampak globalnya.

Pada tahun 1999 Federasi Jantung Dunia (WHF), bersama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengumumkan penetapan Hari Jantung Sedunia.

Ide untuk acara tahunan ini dicetuskan oleh Antoni Bayés de Luna, presiden WHF dari tahun 1997–99.

Hari Jantung Sedunia awalnya (hingga 2011) diperingati pada hari Minggu terakhir bulan September, dengan perayaan pertama berlangsung pada tanggal 24 September 2000

Melansir dari laman Kementerian Kesehatan RI, penyakit jantung merupakan salah satu penyakit tidak menular yang sampai saat ini menduduki peringkat nomor satu dalam mortalitas dan morbiditas tidak hanya di dunia tapi juga di Indonesia.

 

Penyakit kardiovaskular tetap menjadi penyebab kematian utama di seluruh dunia, yang menyebabkan lebih dari 17,9 juta kematian setiap tahunnya, yang merupakan hampir sepertiga dari semua kematian global (diklaim oleh Organisasi Kesehatan Dunia). 

Sedang di Indonesia Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 dan 2018 menunjukan tren peningkatan penyakit jantung yakni 0,5 pada 2013 menjadi 1,5 pada 2018.

Penyakit kardiovaskular dapat memengaruhi orang-orang dari segala usia dan latar belakang sosial ekonomi, sehingga kewaspadaan dan pencegahan menjadi sangat penting. 

Faktor-faktor seperti pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan polusi udara berkontribusi secara signifikan terhadap peningkatan penyakit jantung. 

Lebih jauh lagi, kondisi seperti diabetes, hipertensi, dan kolesterol tinggi meningkatkan risiko terkena penyakit kardiovaskular.

 

Topik Menarik