Galak pada Staf, Meghan Markle Disebut bak Diktator Bersepatu Hak Tinggi

Galak pada Staf, Meghan Markle Disebut bak Diktator Bersepatu Hak Tinggi

Berita Utama | sindonews | Minggu, 15 September 2024 - 21:18
share

Meghan Markle kembali diserang oleh pemberitaan negatif terkait kelakuannya. Istri Pangeran Harry itu disebut bak diktator bersepatu hak tinggi. Sikap kediktatoran Meghan bahkan pernah membuat seorang staf laki-laki di rumahnya menangis karena terintimidasi.

Hal tersebut disampaikan seorang sumber yang dekat dengan Meghan dan Harry kepada Hollywood Reporter. Menurut si sumber yang tak disebutkan namanya itu, Meghan kerap membuat para stafnya merasa ketakutan. Maka tak heran, staf di kediaman Meghan-Harry kerap datang dan pergi, karena mereka tidak bisa bertahan lama bekerja untuk pasangan tersebut.

“Semua orang takut pada Meghan,” kata sumber itu, dikutip dari New York Post, Minggu (15/9/2024).

Baca Juga: Pangeran Harry Berulang Tahun ke-40, Raja Charles Beri Ucapan Selamat lewat Skype “Dia (Meghan) meremehkan orang, dia tidak menerima nasihat. Mereka berdua adalah pengambil keputusan yang buruk dan sering berubah pikiran. Harry orang yang sangat, sangat menawan, tidak berbasa-basi sama sekali tapi dia amat membantu. Sementara Meghan sangat buruk,” lanjutnya.

Meghan disebut kerap marah dan berteriak ketika memerintah stafnya.

“Dia benar-benar tidak kenal lelah. Dia bersikap seperti seorang diktator yang mengenakan sepatu hak tinggi, marah dan meneriakkan perintah. Saya pernah melihat dia membuat seorang pria dewasa sampai menangis,” ungkap sumber tersebut.

Meghan Markle dan Pangeran Harry memang dilaporkan mengalami intensitas pergantian staf yang tinggi selama bertahun-tahun. Pembantu utama dan sekretaris pribadi Meghan wafat pada 2021. Kemudian bulan lalu, kepala staf pasangan tersebut mengundurkan diri, padahal baru tiga bulan bekerja.

Meghan Markle juga sering dikritik karena perilakunya terhadap karyawan. Pada 2018, Istana Buckingham bahkan pernah menyelidiki mantan artis Hollywood itu atas perlakuannya terhadap dua ajudan kerajaan, yang dicap sebagai “perilaku intimidasi”.

Pihak Istana tidak pernah merilis hasil temuan mereka, namun Meghan Markle menyebut klaim tersebut sebagai "kampanye yang kotor".

Laporan tersebut muncul setelah seorang pakar kerajaan terkemuka mengklaim bahwa Meghan menyesali kepergiannya yang dramatis dari keluarga kerajaan empat tahun lalu.

Baca Juga: 5 Makanan Favorit Meghan Markle, Nomor Terakhir Jadi Menu Penuh Kenangan

Meghan menutup pintu kehidupan kerajaan pada awal 2020 bersama Pangeran Harry. Kepindahan pasangan tersebut ke Montecito, California, memicu konflik besar terutama dengan Pangeran William, dan istrinya, Kate Middleton.

“Meghan menyesali pernyataan tertentu yang dia buat,” kata pakar kerajaan dan komentator Kinsey Schofield kepada Fox News beberapa waktu lalu.

Sementara itu, bersamaan dengan momen ulang tahunnya yang ke-40, Harry juga bakal ketiban rezeki nomplok. Ia akan menerima warisan dalam jumlah besar yakni USD8,5 juta atau sekitar Rp130 miliar, yang pernah diwasiatkan oleh mendiang nenek buyutnya, Ratu Elizabeth II.

Mendiang Ratu telah memasukkan USD90 juta ke dalam dana perwalian untuk keluarganya dan menyatakan bahwa Harry bisa mengakses bagian perwaliannya itu ketika berusia 40 tahun.

Topik Menarik