Begini Strategi Kemenkes di Tengah Ancaman Mpox di Indonesia

Begini Strategi Kemenkes di Tengah Ancaman Mpox di Indonesia

Berita Utama | okezone | Minggu, 15 September 2024 - 10:00
share

FENOMENA Mpox atau lebih dikenal dengan Mpox di Indonesia kini menjadi hal baru yang menakutkan untuk masyarakat. Penyakit ini mengkhawatirkan publik dan perlu mitigasi yang tepat untuk mencegah penyebarannya semakin luas.

Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) pun dengan sigap menangani fenomena penyakit cacar monyet ini. Segala upaya mulai dipersiapkan guna menekan angka kasus penularan penyakit ini.

Wakil Menteri Kesehatan Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD, mengungkap Kemenkes berupaya maksimal menghadapi fenomena tersebut. Dia mengungkap Indonesia telah dibekali pengawasan yang ketat untuk mencegah penyebaran virus tersebut.

“Untungnya kita sudah dibekali oleh sistem surveillance yang bagus, baik secara generik ataupun modern. Yang modern ini pemeriksaan menggunakan PCR. Kita sudah bisa melakukan pemeriksaan tersebut di hampir semua lokus-lokus di Indonesia,” kata Wamenkes Dante, saat ditemui di Kantor Kementerian Kesehatan, beberapa waktu lalu.

 

Wamenkes Dante mengatakan antisipasi yang dilakukan pemerintah juga sudah disiapkan dengan matang untuk menangani Mpox di Tanah Air. Antisipasi tersebut menandakan kesiapan dan kesigapan pemerintah dengan tak tinggal diam melihat fenomena Mpox yang kini menjadi ancaman kesehatan masyarajat.

“Obat-obatan sudah ada, sudah kita persiapkan, sistem sudah kita siapkan. SDM untuk melakukan pemeriksaan juga sudah kita persiapkan. Informasi kesehatan yang kita berikan ke masyarakat untuk mengidentifikasi jua sudah kita siapkan,” katanya.

Lebih lanjut, Wamenkes Dante berharap Mpox ini tak membuat masyarakat panik namun tetap waspada penuh. Kerjasama antara masyarakat dan pemerintah juga penting sebagI bentuk penekanan angka kasus penyabaran Mpox di Indonesia.

“Saya harapkan masyakarat tidak perlu takut dengan Mpox ini. Kita terus menajaga kewaspadaan dan itu harus kita barengi dengan upaya yang keras dan upaya perventif yang baik sehingga misalnya pasien dengan gangguan imunitas yang rendah bisa ditangani,” tuturnya.

Topik Menarik