Tentara Israel Keturunan India Tewas di Tepi Barat

Tentara Israel Keturunan India Tewas di Tepi Barat

Berita Utama | sindonews | Sabtu, 14 September 2024 - 15:45
share

Seorang tentara Israel keturunan India berusia 24 tahun dari komunitas Bnei Menashe tewas dalam serangan dengan menabrakkan kendaraan di dekat permukiman Beit El di Tepi Barat.

Kabar itu diungkap anggota komunitas pada Kamis (12/9/2024).

Sersan Staf Geri Gideon Hanghal adalah penduduk Nof HaGalil dan seorang tentara di Batalyon Nahshon Brigade Kfir, ungkap Angkatan Darat Israel.

Anggota komunitas mengatakan kepada PTI bahwa mereka "terkejut mendengar berita tentang hilangnya nyawa seorang pemuda" pada Rabu di dekat Persimpangan Asaf.

Rekaman dari lokasi serangan menunjukkan satu truk dengan plat nomor Palestina keluar dari jalan raya yang ramai dan melaju kencang ke pos jaga Pasukan Pertahanan Israel (IDF) yang berdekatan dengan halte bus sebelum berhenti.

Tersangka tersebut diidentifikasi oleh sumber keamanan Israel sebagai Hayil Dhaifallah yang berusia 58 tahun, dari kota Rafat di Tepi Barat bagian tengah.

Pemakaman Sersan Hanghal akan diadakan pada Kamis, papar mereka.

Hanghal berimigrasi ke Israel dari wilayah timur laut India pada tahun 2020.

Sekitar 300 pemuda Bnei Menashe dikatakan bertugas di Angkatan Darat selama perang saat ini, sebagian besar dari mereka bertugas di unit tempur.

Suku Bnei Menashe, yang berasal dari negara bagian Manipur dan Mizoram di timur laut India, diyakini merupakan keturunan suku Menasseh di Israel, salah satu "suku yang hilang" pada zaman kuno.

Shlomo Amar, Kepala Rabi Sephardic, menyatakan mereka sebagai keturunan Menasseh pada 2005 yang membuka jalan bagi imigrasi mereka ke Israel sebagai anggota "suku yang hilang".

Sekitar 5.000 anggota komunitas Bnei Menashe dikatakan telah berimigrasi ke Israel, termasuk hampir 1.500 orang dalam lima tahun terakhir. Sebanyak 5.500 orang lainnya masih tinggal di India dan sedang menunggu untuk berimigrasi.

Wali Kota Nof HaGalil Ronen Plot dikutip oleh Ynetnews mengatakan, "Kota Nof HaGalil berduka dan bersedih atas kehilangan Sersan Staf Hanghal. Gideon adalah anggota komunitas Bnei Menashe, yang sangat saya sayangi, orang yang baik, rendah hati, dan patriotik."

Serangan itu menyusul serangkaian percobaan bom bunuh diri dan insiden penembakan yang berasal dari Tepi Barat dan diklaim oleh Hamas.

Rezim kolonial Israel menggencarkan serangan brutal di Tepi Barat seiring genosida yang dilakukan militer Zionis di Tepi Barat.

Kementerian Kesehatan Palestina di Tepi Barat pada Rabu mengatakan lima warga Palestina tewas dalam serangan udara Israel di Tubas semalam.

Dua orang lainnya terluka oleh tembakan Israel, satu kritis, saat pasukan menyerbu Tubas dan kota tetangga Tammun, kantor berita negara Palestina Wafa melaporkan.

IDF mengonfirmasi serangan udara tersebut, yang dulunya merupakan kejadian langka di Tepi Barat, dengan mengatakan serangan itu menargetkan anggota sel pejuang perlawanan.

IDF telah melakukan lebih dari 70 serangan udara di Tepi Barat sejak 7 Oktober, menggunakan pesawat nirawak, helikopter serang, dan jet tempur.

Laporan media lokal tidak menyebutkan bahwa petinggi pertahanan Israel semakin khawatir bahwa kekerasan di Tepi Barat dapat berubah menjadi konflik besar.

Kekerasan yang meningkat juga telah dipicu pemukim garis keras Israel di Tepi Barat bagian tengah dan utara yang telah melakukan beberapa serangan terhadap warga Palestina dalam beberapa pekan terakhir, termasuk amukan api di satu desa bulan lalu di mana seorang pria Palestina tewas saat mencoba menghadapi para perusuh.

Kementerian Kesehatan Otoritas Palestina (PA) mengklaim lebih dari 670 warga Palestina telah dibunuh oleh Israel sejak 7 Oktober di Tepi Barat.

Rezim penjajah Israel telah menangkap sekitar 5.000 warga Palestina di seluruh Tepi Barat selama sebelas bulan terakhir, termasuk lebih dari 2.000 orang.

Topik Menarik