Jerman Tuduh Militer Rusia Melakukan 29.155 Aktivitas Berbahaya di Internet
Badan intelijen domestik Jerman, Bundesverfassungsschutz, baru-baru ini memperingatkan adanya aktivitas siber berbahaya dari Unit 29.155 yang dilakukan intelijen militer Rusia, GRU.
Seperti dilansir Daily Start, laporan yang dirilis pada Senin, 9 September 2024, mengungkapkan bahwa kelompok ini terlibat dalam serangkaian serangan siber terhadap negara-negara anggota NATO dan Uni Eropa.
Peringatan ini diumumkan melalui media sosial X (sebelumnya Twitter), dengan dukungan dari FBI, Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur AS (CISA), Badan Keamanan Nasional AS (NSA), serta mitra internasional lainnya.
Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022, kekhawatiran terhadap aktivitas peretasan dan mata-mata Rusia semakin meningkat.
Pada awal tahun ini, Berlin menuduh Rusia berada di balik sejumlah serangan siber yang menargetkan Partai Sosial Demokrat Jerman, serta berbagai perusahaan di sektor logistik, pertahanan, kedirgantaraan, dan teknologi informasi.
Kelompok siber yang terlibat, yang dikenal dengan nama-nama seperti UNC2589, Cadet Blizzard, atau Ember Bear, dikaitkan dengan kegiatan spionase dan sabotase. Aktivitas mereka sering kali melibatkan perusakan situs web dan publikasi data yang dicuri dari sistem yang mereka retas.
Unit GRU yang menaungi kelompok ini memiliki catatan kelam, termasuk keterlibatan mereka dalam peracunan mantan agen ganda Rusia, Sergei Skripal, dan putrinya, Yulia, di Inggris pada tahun 2018, seperti yang diungkapkan oleh badan intelijen Jerman.
Menurut laporan, serangan yang dilakukan oleh kelompok ini bertujuan untuk mencuri informasi sensitif dan merusak infrastruktur kritis di negara-negara sasaran. Ancaman ini dianggap sangat serius, mengingat skala serangan yang semakin meluas dan menargetkan sektor-sektor penting yang memainkan peran strategis dalam keamanan nasional maupun ekonomi negara-negara tersebut.
Peringatan yang dikeluarkan oleh Bundesverfassungsschutz ini merupakan bagian dari upaya yang lebih luas oleh komunitas internasional untuk menghadapi ancaman serangan siber dari Rusia.
Sementara itu, Rusia terus membantah tuduhan keterlibatan dalam serangan siber internasional. Namun, bukti-bukti yang semakin jelas, termasuk identifikasi langsung Unit 29.155, menunjukkan bahwa aktivitas peretasan yang diorganisir oleh GRU ini tidak bisa diabaikan begitu saja.