Para Menlu Negara Muslim dan Eropa Hari Ini Bertemu di Spanyol Bahas Isu Palestina-Israel

Para Menlu Negara Muslim dan Eropa Hari Ini Bertemu di Spanyol Bahas Isu Palestina-Israel

Berita Utama | inews | Jum'at, 13 September 2024 - 05:50
share

MADRID, iNews.id - Para menteri luar negeri dari sejumlah negara Muslim dan Eropa akan bertemu di Madrid, Spanyol, pada Jumat (13/9/2024) besok. Mereka akan membahas cara menerapkan solusi dua negara untuk konflik Palestina-Israel.

Menteri Luar Negeri Spanyol, Jose Manuel Albares, akan menjadi tuan rumah pertemuan tersebut, yang akan dihadiri oleh rekan-rekannya dari Eropa, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell, serta para anggota Kelompok Kontak Arab-Islam untuk Gaza.

Solusi dua negara yang ditetapkan dalam Konferensi Madrid 1991 dan Kesepakatan Oslo 1993-95 telah lama dipandang oleh masyarakat internasional sebagai cara terbaik untuk menyelesaikan konflik Palestina-Israel yang telah berlangsung selama puluhan tahun. Akan tetapi, proses perdamaian itu telah mati suri selama bertahun-tahun.

Namun, pencarian solusi damai atas konflik itu kini semakin mendesak menyusul perang selama 11 bulan di Jalur Gaza antara Israel dan kelompok pejuang Palestina, Hamas. Perang tersebut menjadi episode paling berdarah sejauh ini dalam keseluruhan konflik Palestina-Israel. Selain itu, meningkatnya kekerasan di Tepi Barat yang diduduki zionis juga turut meningkatkan urgensi tersebut.

Pada 28 Mei, Spanyol, Norwegia, dan Irlandia secara resmi mengakui Negara Palestina bersatu yang diperintah oleh Otoritas Nasional Palestina (PNA) yang meliputi Jalur Gaza dan Tepi Barat, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya. Bersama mereka, 146 dari 193 negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa pu. sekarang mengakui kenegaraan Palestina.

Albares juga menyelenggarakan pertemuan diplomatik dengan Kelompok Kontak Gaza pada 29 Mei lalu. Kala itu, para peserta membahas langkah selanjutnya menuju penerapan aktif solusi dua negara.

Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, telah berulang kali menggambarkan koeksistensi dua negara berdaulat di wilayah bekas Mandat Palestina (jajahan Inggris) itu sebagai satu-satunya jalan yang layak menuju perdamaian di wilayah tersebut.

Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, direbut oleh Israel dalam Perang Timur Tengah 1967 dan telah diduduki sejak saat itu. Perluasan permukiman Yahudi semakin memperumit masalah tersebut. Israel juga mencaplok Yerusalem Timur pada 1980 dalam sebuah tindakan yang secara umum tidak diakui secara internasional.

Kelompok Kontak Gaza adalah sebuah inisiatif Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), mencakup negara-negara seperti Mesir, Arab Saudi, Qatar, Yordania, Indonesia, Nigeria, dan Turki.

Topik Menarik