Kisah Lundji Kaborang, Anggota DPRD di NTT Diantar 4 Istri saat Pelantikan

Kisah Lundji Kaborang, Anggota DPRD di NTT Diantar 4 Istri saat Pelantikan

Berita Utama | ttu.inews.id | Selasa, 10 September 2024 - 20:22
share


WAINGAPU, iNewsTTU.id –Lundji Kaborang, anggota DPRD Sumba Timur terpilih periode 2024-2029 dari Dapil 4, menjadi sorotan publik usai pelantikannya pada Senin (9/9/2024).

Pasalnya, Lundji diantar oleh empat istri dalam prosesi pelantikan dan pengambilan sumpah tersebut. Peristiwa ini menjadi viral di media sosial Nusa Tenggara Timur (NTT) dan ramai diperbincangkan.

Lundji, yang dikenal sebagai tokoh masyarakat dari Desa Wairara, Kecamatan Mahu, pernah menjabat sebagai Kepala Desa selama dua periode. Kini, istri ketiganya bahkan menjabat sebagai Kepala Desa.

Politisi PDI Perjuangan ini tak segan mengakui peran besar keempat istrinya dalam mendukung kesuksesannya hingga meraih kursi di DPRD Sumba Timur.

“Kami hidup sebagai satu keluarga besar, dan dalam suka maupun duka, kami selalu bersama. Pelantikan ini adalah hasil dari doa dan dukungan keempat istri saya, dan saya sangat bersyukur serta bangga,” ungkap Lundji saat ditemui dalam acara syukuran pelantikan di Erneke, Kelurahan Hambala, Kecamatan Kota Waingapu.

 

Lundji menceritakan perjalanan hidupnya yang penuh tantangan bersama keempat istri dan 22 anak mereka—11 laki-laki dan 11 perempuan.

Meskipun menghadapi masa-masa sulit, Lundji dan keluarganya tetap teguh dan saling mendukung. Saat ini, lima anak mereka sedang berkuliah di Yogyakarta, sementara empat lainnya sudah menyelesaikan pendidikan tinggi dan bekerja.

“Saya dan istri-istri saya pernah melalui masa-masa sulit, tapi kami tidak menyerah. Kami memberikan pendidikan terbaik untuk semua anak kami,” tambah Lundji.

Keharmonisan rumah tangga Lundji dengan keempat istrinya turut menjadi perhatian. Mereka semua tinggal dalam satu rumah besar di kampung halamannya dan saling bekerja sama menjalankan kehidupan keluarga. Beberapa istri mengurus ternak, ada yang terlibat dalam bisnis sarang burung walet, dan yang lainnya bekerja sebagai Banpol Satpol PP.

 

“Kami hidup rukun dan saling mendukung. Bapak (Lundji) juga harus tetap memperhatikan kami istri dan anak-anak, tapi kami sepakat, cukup kami berempat saja,” kata Fransiska Nggala Mbaya, istri keempat Lundji, yang disetujui oleh istri-istri lainnya, May Nggiri, Lika Maramba Hau, dan Lika Leu.

Dalam Pemilu Legislatif lalu, Lundji meraih lebih dari 1.800 suara. Ia menegaskan keputusannya untuk maju sebagai wakil rakyat demi memperjuangkan aspirasi masyarakat di wilayahnya yang masih tertinggal, terutama di Desa Wairara, Laihiru, dan Praikalala.

“Saya ingin memperjuangkan agar desa-desa di wilayah kami mendapatkan perhatian lebih, terutama soal infrastruktur. Jalan-jalan di sana harus diperbaiki, agar kendaraan bisa lewat dengan mudah dan tidak perlu berjalan kaki terlalu jauh,” ujar Lundji.

 

Kisah Lundji Kaborang, yang didampingi empat istri saat pelantikan, menjadi topik hangat di NTT. Fenomena ini mencerminkan ragam budaya dan tradisi yang masih hidup di sejumlah daerah di Indonesia.

 

 

Topik Menarik