Cadangan Emas Rusia Hampir Rp2.883 T, Dekati Level Tertinggi Sepanjang Sejarah

Cadangan Emas Rusia Hampir Rp2.883 T, Dekati Level Tertinggi Sepanjang Sejarah

Berita Utama | sindonews | Minggu, 8 September 2024 - 22:40
share

Kepemilikan emas Rusia sudah mencapai level tertinggi terbaru di angka USD188,8 miliar atau setara Rp2.883 triliun (Kurs Rp15.270 per USD) dan porsi emas batangan dalam cadangan internasional negara itu saat ini melebihi 30 untuk pertama kalinya dalam hampir seperempat abad. Data terbaru ini disampaikan oleh bank sentral.

Bank of Russia melaporkan bahwa nilai emas moneter dalam cadangan internasional mengalami peningkatan lebih dari USD9 miliar, atau 5,1 sejak awal Agustus. Harga emas naik 3,6 pada bulan Agustus dan mengakhiri bulan pada posisi USD2.513/oz, yang berarti bahwa sebagian besar peningkatan nilai kepemilikan Rusia disebabkan oleh efek revaluasi.

Baca Juga: Cadangan Emas Rusia Sentuh Rekor Baru, Nilainya Tembus Rp2.332 Triliun

Sebagai informasi Revaluasi adalah suatu kebijakan ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah dengan cara meningkatkan nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing atau luar negeri. Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk melakukan intervensi agar nilai mata uang dalam negeri tetap stabil.

Angka ini masih merupakan pangsa emas moneter tertinggi dalam aset internasional Rusia sejak Januari 2000, ketika mencapai 31,2. Tingkat tertinggi dalam sejarah modern negara itu sempat tercatat pada Januari 1993, sebesar 56,9.

Baca Juga: Bank Sentral Terus Menumpuk Emas, Permintaan Naik dalam 2 Tahun Terakhir

Menurut bank sentral, cadangan internasional Rusia terus tumbuh mencapai USD613,7 miliar pada 1 September 2024. Terjadi kenaikan lebih dari USD11 miliar dari bulan sebelumnya.

Cadangan internasional Rusia secara resmi didefinisikan sebagai aset asing yang sangat likuid dan dipegang oleh Bank of Russia serta pemerintah negara tersebut, yang terdiri dari mata uang asing, hak penarikan khusus dengan IMF, dan emas moneter.

Sebagai informasi hampir setengah dari cadangan internasional Rusia dibekukan oleh Barat pada awal 2022 sebagai bagian dari sanksi terkait Ukraina. Meski begitu Bank of Russia belum memberikan rincian terkait soal apa saja yang dilumpuhkan sanksi.

Bagian cadangan Rusia yang tidak dibekukan terdiri dari emas dan mata uang asing yang disimpan di dalam negeri, serta kepemilikan yuan China.

Gubernur Bank of Russia, Elvira Nabiullina mengatakan, stabilitas keuangan negara itu tidak akan terpengaruh jika Barat menyita aset yang dibekukan. Regulator telah mendiversifikasi cadangan valasnya selama beberapa tahun, dan saat ini memakai cadangan yang tidak terpengaruh oleh sanksi, menurut Nabiullina.

Moskow berulang kali melayangkan kecaman terhadap pembekuan aset bank sentral, yang dinilai Kremlin sebagai tindakan ilegal, dengan mengatakan hal itu telah "mengikis kredibilitas" negara-negara Barat. Rusia berulang kali sudah memperingatkan pembalasan jika dana mereka disita.

Topik Menarik