Serangan Udara Israel Tewaskan Setidaknya 61 Orang di Jalur Gaza

Serangan Udara Israel Tewaskan Setidaknya 61 Orang di Jalur Gaza

Berita Utama | okezone | Minggu, 8 September 2024 - 10:30
share

KAIRO - Serangan militer Israel di Jalur Gaza Palestina menewaskan setidaknya 61 orang dalam kurun waktu 48 jam, kata petugas medis pada Sabtu, (7/9/2024). Sebelas bulan setelah perang, sejumlah putaran diplomasi sejauh ini gagal mencapai kesepakatan gencatan senjata untuk mengakhiri konflik dan membebaskan sandera Israel dan asing yang ditawan di Gaza.

Serangan udara terhadap dua bekas sekolah yang menampung orang-orang terlantar, satu di Kota Gaza dan satu di Jabalia, menewaskan setidaknya 12 orang, kata petugas medis Palestina.

Militer Israel mengatakan serangan itu menargetkan orang-orang bersenjata Hamas yang beroperasi di kompleks itu. Lima orang lagi tewas dalam serangan terhadap sebuah rumah di Kota Gaza, kata petugas medis Palestina, dengan total 28 orang tewas pada Sabtu.

Sayap bersenjata kelompok Hamas, Jihad Islam, dan Fatah mengatakan mereka telah memerangi pasukan Israel di seluruh Gaza dengan roket anti-tank dan bom mortir, dan dalam beberapa insiden meledakkan bom untuk menargetkan tank dan kendaraan militer lainnya, demikian dilaporkan Reuters.

Kedua pihak yang bertikai terus saling menyalahkan atas kegagalan para mediator, termasuk Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat, untuk menengahi gencatan senjata. AS tengah bersiap untuk mengajukan proposal baru, tetapi prospek terobosan tampak tipis karena kesenjangan antara kedua belah pihak masih lebar.

Puluhan ribu warga Israel bergabung dalam protes di Tel Aviv dan kota-kota lain, menuntut Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan pemerintahannya membuat kesepakatan yang akan membebaskan 101 sandera yang tersisa. Pembunuhan enam sandera minggu lalu memicu luapan amarah dan kesedihan yang berujung pada protes massal. Para sandera ditembak di kepala oleh Hamas, kata Israel, tidak lama sebelum jasad mereka ditemukan oleh pasukan di terowongan Gaza Sabtu lalu.

 

Meskipun menemui jalan buntu, Perserikatan Bangsa-Bangsa, bekerja sama dengan otoritas kesehatan setempat, telah menjalankan kampanye untuk memvaksinasi 640.000 anak di Gaza setelah kasus polio pertama dalam sekira 25 tahun. Jeda terbatas dalam pertempuran telah memungkinkan kampanye untuk dilanjutkan.

Pejabat PBB mengatakan mereka membuat kemajuan, telah menjangkau lebih dari separuh anak-anak yang membutuhkan vaksin tetes pada dua tahap pertama di Jalur Gaza selatan dan tengah.

Pada hari Minggu, kampanye akan dipindahkan ke Jalur Gaza utara. Vaksinasi putaran kedua akan diperlukan empat minggu setelah putaran pertama.

Pertumpahan darah terbaru dalam konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung puluhan tahun dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel, yang menewaskan 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan sekitar 250 sandera disandera, menurut penghitungan Israel.

Serangan Israel berikutnya di daerah kantong itu telah menewaskan lebih dari 40.900 warga Palestina, menurut kementerian kesehatan setempat, sementara juga menyebabkan hampir seluruh populasi yang berjumlah 2,3 juta orang mengungsi.

 

Kementerian kesehatan Palestina tidak membedakan antara kombatan dan non-kombatan dalam laporan korbannya, tetapi pejabat kesehatan mengatakan sebagian besar korban tewas adalah warga sipil.

Israel, yang telah kehilangan 340 tentara di Gaza, mengatakan setidaknya sepertiga dari warga Palestina yang tewas adalah pejuang.

 

Topik Menarik