Berkunjung ke Iloilo, Surga Kuliner Filipina yang dinobatkan UNESCO Jadi Kota Kreatif Gastronomi
KOTA Iloilo merupakan 1 dari 55 kota di dunia yang dipilih UNESCO sebagai kota kreatif gastronomi. Untuk mendapatkan status ini, Iloilo tidak meraihnya begitu saja.
Sejak 2021, mereka mengajukan kepada UNESCO untuk mendapatkan status di atas. Beberapa pihak awalnya ragu akan terpilihnya kota yang memiliki luas sekira 457,626 meter persegi ini.
Keraguan ini muncul karena negara-negara yang sudah dipilih UNESCO sebagai kota kreatif gastronomi memiliki rekam jejak mumpuni di dunia kuliner. Salah satunya Kota Chengdu di China yang memiliki makanan khas bernama Sichuan, serta sejumlah hidangan seperti Mapo Tofu.
Tak sampai di situ, bahkan salah satu kota di Filipina, Pampanga, dinilai lebih layak untuk maju mendapatkan status di atas dari UNESCO. Meski begitu, Pemerintah Kota Iloilo tidak minder.
Sejumlah persyaratan coba mereka penuhi di sebuah aplikasi yang panjangnya mencapai 17 halaman. Setelah dilakukan evaluasi oleh UNESCO dan para ahli, akhirnya Iloilo terpilih sebagai kota krearif gastronomi oleh UNESCO pada 2023.
Iloilo terpilih karena memiliki aneka masakan yang beragam, baik tradisional maupun modern. Karena terbuat dari bahan-bahan asli, makanan dari Kota Iloilo terhitung unik dan sampai-sampai mendapat julukan Surga Kuliner Filipina.
Beberapa makanan yang terkenal di kota ini adalah Batchoy, Pancit Molo, Kadyos Baboy Langka (KBL), Chicken Binakol, Laswa, Kansi, Kadyos, manok, kag ubad, Chicken Inasal, Kinilaw, hidangan penutup berbahan dasar beras dan jagung serta masih banyak lagi.
Sebenarnya ada tiga kota di Filipina yang menjadi UNESCO creative cities Network. Pertama, ada Cebu, kedua ada Baguio dan terakhir Illoilo. Cebu kota kreatif untuk design, Baguio untuk kerajinan tangan dan Illoilo untuk gastronomi, kata Leny Ledesma selaku Executive Assistant IV Technical Lead for Marketing Kota Illoilo kepada Okezone di acara MHR Culinary Conference 2024 di Kota Iloilo, Filipina.
Okezone yang hadir di acara ini menghadiri undangan dari Archipelago Hotels, juga menanyakan apa dampak yang didapatkan Kota Iloilo setelah terpilih sebagai kota kreatif gastronomi dari UNESCO. Dampak ekonomi pun sangat terasa, khususnya bagi para Pengusaha yang mayoritas bergerak di bidang hospitality food (restoran, kafe, bar dan lain-lain).
80 persen dari pengusaha, bekerja di bidang hospitality food dan usahanya terus berkembang, lanjut Leny Ledesma.
Apa yang dicapai Iloilo dapat menjadi inspirasi bagi kota-kota di Indonesia. Menurut data yang ditelusuri Okezone, Iloilo merupakan sedikit kota di Asia Tenggara yang mendapatkan status kota kreatif gastronomi dari UNESCO.
Selain Iloilo, tercatat hanya ada Battambang (Kamboja), Kuching (Malaysia), Phetchaburi dan Phuket (Thailand). Berhubung Indonesia memiliki ragam makanan yang kaya dan khas, bukan tak mungkin dalam waktu dekat ada kota di Indonesia yang mengikuti jejak Iloilo.
Pengertian Kota Kreatif Gastronomi
Kota kreatif gastronomi merupakan kota yang dianggap memiliki keunggulan dalam bidang kuliner. Tak sampai di situ, kota ini juga dinilai memiliki pengaruh terhadap kebudayaan melalui makanan.
Warisan kuliner yang kuat baik itu makanan tradisional maupun modern, menjadikan sebuah kota terpilih ke dalam Kota kreatif gastronomi oleh UNESCO. Ada beberapa ciri yang membuat sebuah negara terpilih sebagai kota kreatif gastronomi.
Beberapa di antaranya adalah, gastronomi yang berkembang dengan baik di area tersebut, komunitas gastronomi yang kuat, penggunaan bahan-bahan masakan lokal, rutin menggelar festival kuliner hingga pendidikan kuliner.