Mengapa Pemimpin Agama Katolik Disebut Paus? Ini Penjelasannya

Mengapa Pemimpin Agama Katolik Disebut Paus? Ini Penjelasannya

Berita Utama | okezone | Senin, 2 September 2024 - 13:55
share

MENGAPA pemimpin agama Katolik disebut Paus? Ini penjelasannya yang jarang orang ketahui.  Pasalnya panggilan ini sudah ada sejak abad ke-3 masehi.

Terlebih Paus secara umum dianggap sebagai kepala tertinggi Gereja Katolik dan, di antara umat Katolik, sebagai kepala Gereja Kristen universal.

Meskipun pada dasarnya adalah uskup Roma, ia lebih dari sekadar "yang pertama di antara yang sederajat," ia juga merupakan simbol hidup persatuan Kristen

Lantas mengapa pemimpin agama Katolik disebut Paus? Ini penjelasannya:

Gagasan bahwa uskup Roma adalah satu-satunya orang yang dapat disebut "paus" adalah doktrin yang berkembang secara bertahap, dengan lapisan demi lapisan yang ditambahkan hingga akhirnya.

Bagi semua orang tampaknya merupakan hasil alami dari kepercayaan Kristen.

Pergerakan paling awal ke arah keutamaan kepausan terjadi selama kepausan Leo I, yang juga disebut Leo Agung. Menurut Leo, rasul Petrus terus berbicara kepada komunitas Kristen melalui para penggantinya sebagai uskup Roma. Paus Siricius menyatakan bahwa tidak ada uskup yang dapat menjabat tanpa sepengetahuannya (perhatikan bahwa ia tidak menuntut hak untuk menentukan siapa yang menjadi uskup).

Baru pada masa Paus Symmachus, seorang uskup Roma berani menganugerahkan pallium (pakaian wol yang dikenakan oleh uskup) kepada seseorang di luar Italia.

 

Lalu. pada Konsili ekumenis kedua di Lyons pada tahun 1274, para uskup menyatakan bahwa gereja Roma memiliki “keutamaan dan otoritas tertinggi dan penuh atas Gereja Katolik universal,” yang tentu saja memberikan uskup Gereja Roma kekuasaan yang cukup besar. Gelar “paus” secara resmi hanya terbatas pada uskup Roma pada masa Gregorius VII. Gregorius VII juga bertanggung jawab untuk memperluas kekuasaan kepausan dalam hal-hal duniawi, sesuatu yang juga memperluas kemungkinan terjadinya korupsi.

Doktrin keutamaan kepausan ini dikembangkan lebih lanjut pada Konsili Vatikan Pertama yang menyatakan pada tahun 1870 bahwa “menurut ketetapan Tuhan, gereja Roma memegang keutamaan kekuasaan biasa atas semua gereja lainnya.” Konsili ini juga merupakan konsili yang menyetujui dogma kesempurnaan kepausan, dengan memutuskan bahwa “kesempurnaan” komunitas Kristen berlaku juga untuk paus sendiri, setidaknya ketika berbicara tentang masalah iman.

Topik Menarik