Ada Ancaman Megathrust, Kominfo Siapkan Sistem Peringatan Real Time ke WhatsApp dan TV

Ada Ancaman Megathrust, Kominfo Siapkan Sistem Peringatan Real Time ke WhatsApp dan TV

Berita Utama | inews | Jum'at, 30 Agustus 2024 - 18:10
share

JAKARTA, iNews.id - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mempersiapkan teknologi peringatan bencana secara real time. Langkah ini diambil sebagai salah satu cara menekan jumlah korban bencana alam.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan potensi gempa besar di zona megathrust Selatan Sunda dan Mentawai-Siberut. Mereka memperkirakan bakal terjadi tsunami besar jika gempa itu terjadi.

Kesigapan pemerintah dalam memberikan peringatan menjadi kunci utama menghadapi bencana itu. Salah satu cara yang diambil yakni memberikan peringatan dini.

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika (Dirjen PPI) Kominfo Wayan Toni Supriyanto mengatakan pihaknya menyadari adanya potensi kebencanaan tersebut. Oleh karena itu, Kominfo menyiapkan sistem peringatan secara real time melalui TV dan pesan di WhatsApp.

"Melihat Indonesia ini berada di Ring of Fire, kami Ditjen PPI Kominfo merasa perlu turun tangan menyiapkan aplikasi bersama-sama dengan BMKG. Agar semua sumber informasi dari BMKG bisa disebarkan secara real time kepada layanan atau penyelenggara yang ada di kami, TV atau internet," kata Wayan di Kantor Kominfo, Jakarta Pusat, Jumat (30/8/2024).

Sekadar informasi, saat ini peringatan bencana alam hanya sebatas mengirimkan blast SMS ke masyarakat dari BMKG, sehingga Dirjen PPI mengupayakan membangun sistem komunikasi lebih modern. Ini memberikan informasi peringatan awal bencana awal.

"Untuk pihak-pihak yang menangani kebencanaan, misalnya BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana). Jadi nanti ada handphone tersendiri untuk berkomunikasi," kata Wayan.

Sistem peringatan dini dijadwalkan siap pada September 2024. Sistem itu merupakan hibah dari pemerintah Jepang. Informasi kebencanaan dari BMKG akan diteruskan ke sistem yang kemudian disebarkan lewat televisi digital serta nomor WA.

Proses tersebut dilakukan secara real time, sehingga masyarakat yang berada di lokasi paling terdampak dapat berlindung ke tempat yang lebih aman.

"Bentuknya alert di televisi, bakal muncul informasi bencana yang terjadi di sekitar lokasi. Mungkin orang yang tadinya di rumah langsung bisa berlari menjauh apabila ada gempa atau tsunami," katanya.

Topik Menarik