Misi Antariksa India Temukan Sisa Lautan Magma Kuno di Kutub Selatan Bulan

Misi Antariksa India Temukan Sisa Lautan Magma Kuno di Kutub Selatan Bulan

Berita Utama | okezone | Kamis, 29 Agustus 2024 - 15:05
share

SISA-sisa lautan magma di kutub selatan Bulan ditemukan oleh misi Chandrayaan-3 milik India, yang mendarat di satelit Bumi itu tahun lalu. Temuan ini membantu mendukung gagasan yang disebut teori Lautan Magma Bulan tentang bagaimana Bulan terbentuk.

Misi Chandrayaan-3 mendarat di kutub selatan Bulan pada Agustus 2023 dan menjelajahi daerah terpencil yang belum pernah dijamah wahana antariksa sebelumnya. Penemuan ini mendukung teori bahwa magma membentuk permukaan Bulan sekira 4,5 miliar tahun yang lalu.

Tim di balik temuan baru ini menemukan bukti ferroan anorthosite di kutub selatan.

“Teori evolusi awal Bulan menjadi jauh lebih kuat berdasarkan pengamatan kami,” kata Dr. Santosh Vadawale dari Laboratorium Penelitian Fisika, yang merupakan salah satu penulis makalah yang diterbitkan di Nature pada Rabu, (21/8/2024).

Sebelum misi India ini, bukti utama lautan magma ditemukan di garis lintang tengah Bulan sebagai bagian dari program Apollo.

Ketika wahana pendarat India, yang disebut Vikram, melakukan pendaratan lunak yang terkenal di kutub selatan pada Agustus 2023, sebuah wahana penjelajah bernama Pragyaan keluar dari wahana tersebut.

Dilansir BBC, Pragyaan menjelajahi permukaan bulan selama 10 hari, sementara Prof Vadawale dan rekan-rekannya bekerja sepanjang waktu dengan menginstruksikannya untuk mengumpulkan data di 70 derajat lintang selatan.

 

Robot tersebut dibuat untuk menahan perubahan suhu antara 70C dan -10C, dan dapat membuat keputusan sendiri tentang cara menavigasi permukaan bulan yang tidak rata dan berdebu.

Robot tersebut melakukan 23 pengukuran dengan instrumen yang disebut spektrometer sinar-X partikel alfa. Pada dasarnya, alat ini merangsang atom dan menganalisis energi yang dihasilkan untuk mengidentifikasi mineral di tanah Bulan. Tim ilmuwan juga menemukan bukti adanya tabrakan meteorit besar di wilayah tersebut empat miliar tahun lalu.

Tabrakan tersebut diperkirakan telah menciptakan cekungan Kutub Selatan–Aitken, yang merupakan salah satu kawah terbesar di tata surya, dengan lebar 2.500 km.

Kawah tersebut berjarak sekira 350 km dari lokasi yang dieksplorasi oleh penjelajah Praygam milik India.

Para ilmuwan mendeteksi magnesium, yang mereka yakini berasal dari dalam Bulan, yang terlempar dari tabrakan tersebut dan terlontar ke permukaan.

“Hal ini kemungkinan disebabkan oleh dampak besar asteroid, yang melontarkan material dari cekungan besar ini. Dalam prosesnya, asteroid tersebut juga menggali bagian Bulan yang lebih dalam,” kata Profesor Anil Bhardwaj, direktur Laboratorium Penelitian Fisika India.

 

Temuan tersebut hanyalah sebagian dari data ilmiah yang dikumpulkan selama misi Chandrayaan-3 yang pada akhirnya diharapkan dapat menemukan air es di Kutub Selatan.

Penemuan tersebut akan sangat berpengaruh bagi impian badan antariksa India untuk membangun pangkalan manusia di Bulan.

India berencana untuk meluncurkan misi lain ke Bulan pada 2025 atau 2026 dengan harapan dapat mengumpulkan dan membawa kembali ke Bumi sampel dari permukaan Bulan untuk dianalisis.

Topik Menarik