Tolak Beli Suvenir, Rombongan Turis China Ditelantarkan di Pinggir Jalan

Tolak Beli Suvenir, Rombongan Turis China Ditelantarkan di Pinggir Jalan

Berita Utama | okezone | Selasa, 27 Agustus 2024 - 08:24
share

ROMBONGAN turis asal China yang sedang berlibur ke Little India, Singapura ditelantarkan sopir bus yang mengangkut mereka. Turis yang berjumlah belasan orang itu diturunkan begitu saja di pinggir jalan usai menolak membeli suvenir.

Salah satu turis kemudian membagikan pengalaman buruk mereka di media sosial Douyin. Melansir Mothership , peristiwa itu terjadi pada 16 Agustus pukul 12.00 waktu setempat ketika para turis sedang mengunjungi kuil-kuil di daerah tersebut, sebagai bagian dari tur 10 hari di Asia Tenggara yang diatur oleh agen perjalanan asal China.

Sekelompok turis China itu mendadak diturunkan begitu saja di Little India. Diceritakan bahwa sopir bus wisata yang merangkap sebagai pemandu ( guide ) mereka mencoba menjual suvenir yang ada di dalam bus, namun kelompok turis itu menolak membelinya.

Setelah para turis kembali dari makan siang, salah satu turis wanita ingin kembali ke dalam bus untuk mengambil obat hipertensi, namun sopir bus itu menolak mengizinkannya naik.

Tak lama kemudian sang sopir tersebut membuka pintu yang mengenai seorang turis, dan menurunkan semua barang bawaan mereka sebelum akhirnya pergi begitu saja.

"Kami ingin melaporkan masalah tersebut ke polisi, tetapi pemandu wisata tersebut mengancam kami," kata seorang anggota kelompok tersebut.

Shin Min Daily News melaporkan bahwa mereka telantar di pinggir jalan selama sekitar empat jam, sebelum bus lain datang menjemput mereka.

Badan Pariwisata Singapura (STB) mengatakan bahwa saat ini telah dilakukan penyelidikan kepada semua pihak yang terlibat.

"Sebagai regulator agen perjalanan di Singapura, kami menekankan bahwa semua pemegang lisensi harus memenuhi kewajiban mereka," kata juru bicara STB.

Juru bicara tersebut menambahkan bahwa STB tidak menoleransi segala tindakan tidak hormat atau membahayakan wisatawan, serta tidak akan ragu untuk mengambil tindakan hukum terhadap praktik wisata yang tidak diinginkan.

"Sebagai regulator agen perjalanan di Singapura, kami menekankan bahwa semua pemegang lisensi harus memenuhi kewajiban mereka," tambahnya.

Sementara, Kedutaan Besar China di Singapura mengonfirmasi bahwa mereka telah menerima laporan mengenai masalah tersebut, pada Jumat, 16 Agustus 2024 sekitar pukul 12.49 waktu setempat.

Rombongan wisatawan itu meminta sopir tersebut meminta maaf, namun ia menolaknya hingga menelantarkan mereka di pinggir jalan.

"Setelah memahami situasi tersebut, kedutaan mendesak para turis untuk segera mencari bantuan medis, dan mengingatkan mereka tentang hak-hak mereka berdasarkan hukum. Kedutaan juga memberi mereka nomor kontak polisi setempat dan hotline pariwisata," sebut Jubir STB.

"Kami memahami bahwa sehari setelah insiden tersebut, rombongan wisatawan tersebut melanjutkan perjalanan ke Malaysia sesuai rencana perjalanan mereka, dan kembali ke China pada 19 Agustus," tandasnya.

Topik Menarik