Netizen Protes KTP Neneknya Dicatut Dukung Dharma Pongrekun, padahal Sudah Wafat

Netizen Protes KTP Neneknya Dicatut Dukung Dharma Pongrekun, padahal Sudah Wafat

Berita Utama | inews | Jum'at, 16 Agustus 2024 - 16:21
share

JAKARTA, iNews.id - Seorang netizen bernama Varinta Zein memprotes dugaan pencatutan Kartu Tanda Penduduk (KTP) neneknya untuk mendukung pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta independen, Dharma Pongrekun dan Kun Wardana (Dharma-Kun). Padahal, sang nenek yang diketahui bernama Djusmeati telah wafat.

"Gila ya bisa2 nya nenek gue yang orangnya udah wafat KTP nya juga ikut dicatut!" tulisnya melalui akun X @varzein, Jumat (16/8/2024).

Dalam unggahannya, dia membagikan foto tangkapan layar yang memuat informasi hasil pencarian pendukung bakal calon kepala daerah perseorangan. Tangkapan layar itu memuat nama Djusmeati berikut NIK yang disensor.

Tertulis, nama dan NIK KTP yang tercantum mendukung bakal pasangan calon kepala daerah perseorangan yang didukung yakni Dharma Pongrekun dan Kun Wardana.

"Segitunya banget cari suara sampe gak beretika begini," tulisnya.

Dia juga mengunggah satu foto lain. Foto itu menampilkan makam neneknya, Dusmeati.

@KPU_ID harus berani buat blacklist Dharma Pongrekun!!!

Gila ya bisa2 nya nenek gue yang orangnya udah wafat KTP nya juga ikut dicatut! Segitunya banget cari suara sampe gak beretika begini ???????????? pic.twitter.com/pxmTC3AS3z

Varinta Zein (@varzein) August 16, 2024

Varinta pun meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta memasukkan Dharma Pongrekun dalam daftar hitam alias blacklist.

"@KPU_ID harus berani buat blacklist Dharma Pongrekun!!!" kata dia.

Sebelumnya, Bakal Calon Gubernur (Bacagub) Jakarta, Anies Baswedan juga mengungkapkan KTP dua anaknya dicatut untuk mendukung Dharma-Kun. Begitu juga KTP adik dan sebagian tim Anies.

Sementara KTP Anies sendiri masih aman tidak dicatut.

"Alhamdulillah, KTP saya aman. Tapi KTP dua anak, adik, juga sebagian tim yang bekerja bersama ikut dicatut masuk daftar pendukung calon independen," kata Anies dalam akun X @aniesbaswedan dikutip, Jumat (16/8/2024).

Alhamdulillah, KTP saya aman. Tapi KTP dua anak, adik, juga sebagian tim yg bekerja bersama ikut dicatut masuk daftar pendukung calon independen. :) pic.twitter.com/XWuao3ok1i

Anies Rasyid Baswedan (@aniesbaswedan) August 16, 2024

Kedua anak yang KTP-nya dicatut itu adalah Mikail Baswedan dan Kaisar Baswedan.

Sementara itu, anggota Bawaslu DKI Jakarta, Benny Sabdo mengatakan warga bisa melaporkan dugaan pencatutan itu.

"Kemarin KPU DKI Jakarta menetapkan verifikasi persyaratan dukungan minimal Calon Gubernur/Wakil Gubernur independen dinyatakan memenuhi syarat. Andaikata ada masyarakat merasa dicatut namanya padahal tidak memberikan dukungan, silakan melapor kepada Bawaslu DKI Jakarta," kata Benny saat dikonfirmasi, Jumat (16/8/2024).

Benny menambahkan warga harus membuat laporan resmi dengan datang ke Kantor Bawaslu DKI.

"Laporan resmi, pelapor datang ke Bawaslu DKI. Nanti petugas kami akan melayani," ujarnya.

Diketahui, KPU DKI Jakarta telah menyatakan Dharma-Kun lolos verifikasi faktual kedua syarat dukungan bakal pasangan calon perseorangan pada Kamis (15/8/2024).

Keputusan itu disahkan usai KPU DKI menggelar rapat pleno hasil verifikasi faktual kedua.

Topik Menarik