Respons Jokowi soal Joni Pemanjat Tiang Bendera Tak Lolos Seleksi TNI

Respons Jokowi soal Joni Pemanjat Tiang Bendera Tak Lolos Seleksi TNI

Berita Utama | inews | Rabu, 14 Agustus 2024 - 09:45
share

JAKARTA, iNews.id - Yohanes Ande Kala alias Joni (19), yang sempat viral usai memanjat tiang bendera saat HUT Kemerdekaan RI semasa duduk di bangku SMP, tidak lolos seleksi calon bintara (caba) PK TNI AD 2024. Padahal, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menjanjikan Joni bisa masuk TNI.

Merespons itu, Jokowi menyatakan ada aturan seleksi yang harus dilewati setiap orang supaya bisa lolos menjadi prajurit TNI.

"Ya semua ada aturannya lah," kata Jokowi usai meresmikan Plaza Seremoni Sumbu Kebangsaan di IKN, Kalimantan Timur, Rabu (14/8/2024).

Dia menyerahkan keputusan terkait kelulusan calon prajurit kepada Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

"Serahkan ke Panglima (TNI)," kata Jokowi.

Diketahui, Joni terkenal karena memanjat tiang bendera saat upacara HUT RI pada 2018. Joni yang saat itu masih duduk di bangku SMP memanjat tiang bendera untuk membetulkan tali yang tersangkut di atas tiang.

Aksi Joni pun disorot publik. Dia bahkan dipanggil Jokowi ke Istana.

Saat itu, Jokowi bertanya ke Joni apa yang diinginkan. Bocah itu menjawab ingin sepeda dan renovasi rumah.

Joni juga ditanya soal cita-citanya. Dia mengaku ingin menjadi tentara dan langsung didukung oleh Jokowi.

"Pengen jadi tentara? Ya sudah nanti langsung daftar ke Panglima, langsung diterima kamu, sudah ya," kata Jokowi ketika itu.

Enam tahun berlalu, Joni pun lulus SMA dan mendaftar jadi prajurit TNI. Sayang, cita-cita Joni belum terwujud lantaran tidak memenuhi syarat.

Joni berangkat ke Kota Kupang untuk mengikuti seleksi penerimaan Bintara TNI AD Tahun 2024. Seleksi awal berupa validasi.

Namun, Joni dinyatakan tidak lulus karena tinggi badannya tidak memenuhi syarat.

"Selamat malam kakak, saya gagal di awal validasi. Saya tidak lulus saat validasi awal," ujar Joni.

Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad), Brigjen Kristomei Sianturi mengatakan Joni tidak lolos karena tak memenuhi syarat aspek tinggi badan.

"Tidak memenuhi syarat dari aspek tinggi badan minimal 160 sentimeter untuk daerah tertinggal," kata Kristomei, Selasa (6/8/2024).

Kristomei mengatakan Joni pernah mendapatkan penghargaan dari Panglima TNI. Namun penghargaan tersebut tidak langsung diterima TNI AD.

"Piagam penghargaan tersebut tidak menyebutkan bahwa yang bersangkutan wajib diterima masuk TNI AD. Untuk menjadi prajurit TNI AD memang ada beberapa persyaratan dasar yang mutlak dipenuhi," ujarnya.

Lebih lanjut, Kristomei memberikan motivasi kepada Joni agar tidak patah semangat. Sebab masih ada kesempatan untuk seleksi TNI AD tahun mendatang.

"Sambil mempersiapkan diri memenuhi persyaratan-persyaratan yang mutlak dipenuhi sebagai seorang prajurit TNI AD," katanya.

Topik Menarik