Mengenal Laksa Lao Hoe Glodok, Kuliner Unik Penuh Nostalgia Era Batavia

Mengenal Laksa Lao Hoe Glodok, Kuliner Unik Penuh Nostalgia Era Batavia

Berita Utama | BuddyKu | Sabtu, 26 Agustus 2023 - 06:00
share

RUMAH Makan Laksa Lao Hoe Glodok memiliki struktur dan desain bangunan yang tidak pernah berubah sejak zaman Batavia, atau sekarang yang dikenal sebagai Kota Jakarta. Mulai dari lantai, meja hingga kamar mandi masih menggunakan hiasan vintage.

Berlokasi di Petak Sembilan, Glodok, Laksa Lao menjadi salah satu kuliner populer di wilayah itu. Uniknya pengunjung akan dijamu oleh para lansia yang masih melestarikan usaha rumah makan ini.

Mereka merupakan 6 bersaudara yang terdiri dari kakak beradik, yang telah berumur 69 hingga 81 tahun.

Selain itu, menu best seller di sini adalah Laksa Bogor yang berisi bihun, toge, bawang, kemangi dan dipadukan dengan kuah kuning dengan tekstur kental.

Laksa Lao Hoe Glodok

(Foto: dok. Aulia Suci Pertiwi)

Tak hanya laksa, Mi Belitung juga menjadi pilihan favorit para pengunjung. Untuk seporsi makanan ini terdapat mie kuning, udang, potongan kentang, tahu dan ketimun.

Namun, yang membedakan kedua makanan ini ialah pada jenis kuah yang digunakan, di mana mie belitung memiliki rasa yang manis dan laksa cenderung memiliki rasa yang gurih.

Di sekitar rumah makan ini, Anda akan menemukan beragam kuliner lainnya seperti Djauw Coffee yang menggunakan teknik pasir di suhu 94 derajat, warung vegetarian, dan jajanan cempedak goreng.

Anda juga dapat menemukan beragam printilan unik lainya yang berwarna-warni, hingga koin antik yang mirip dengan mata uang zaman dahulu.

Walaupun berbentuk gang kecil, Glodok dikenal juga sebagai China Town sekaligus terkenal akan kuliner yang enak dan tempat nostalgia yang autentik.

Proses pembuatan Mi Laksa Bogor dan Belitung ini tidak memakan waktu lama. Penjualnya sudah menyiapkan bahan masakannya.

Laksa Lao Hoe Glodok

(Foto: dok. Ari Ariyani)

Saat, Anda memesan mereka tinggal merendamnya sebentar agar tetap terasa hangat dan nikmat. Serta perapian yang digunakan terbuat dari kayu bakar, walaupun menggunakan gas.

Kisaran harga untuk menu andalan di sini dibanderol Rp30.000 saja, dan proses penyajian makanan hingga bahan makanan yang digunakan tidak menggunakan penyedap dan pengawet. Rumah makan ini buka setiap hari mulai pukul 07.00-15.00 WIB, kecuali hari Kamis.

Topik Menarik