Hyundai Resmikan Pabrik Baterai Mobil Listrik di Indonesia, Jadi yang Pertama di ASEAN
JAKARTA, iNews.id- Hyundai Energy Indonesia (HEI) mendirikan pabrik baterai mobil listrik di Tanah Air. Ini menjadi pabrik perakitan baterai yang pertama di ASEAN dengan total investasi mencapai 60 juta dolar AS atau setara Rp899,1 miliar.
Baterai menjadi komponen terpenting pada mobil listrik karena berperan sebagai pengganti bahan bakar fosil pada mesin pembakaran internal. Ini menjadi pusat sumber daya yang menyalurkan energi untuk menggerakkan motor listrik penggerak.
Pabrik baterai Hyundai pertama di Indonesia ini berlokasi di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat seluas 32.188 meter persegi. Ini dibangun sebagai hasil kolaborasi Hyundai Motor Manufacturing Indonesia dengan Hyundai Mobis, fasilitas ini akan mendukung Indonesia untuk menjadi hub kendaraan listrik di Asia Tenggara.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, sangat mendukung apa yang dilakukan oleh Hyundai dalam mendukung program pemerintah dalam menuju net zero emission 2060. Terlebih, dia menegaskan Indonesia memiliki banyak program energi terbarukan.
Hari ini sangat penting karena ini jalan menuju masa depan. Indonesia telah berkomitmen untuk mencapai net zero emission pada 2060. Untuk menjadi rendah karbon, bersih nol persen di masa depan, kita harus mulai dari sekarang. Dan Tuhan memberkati Indonesia dengan sangat banyak daya energi terbarukan, kata Ridwan Kamil dalam sambutan seremonial Ground Breaking Hyundai Energy Indonesia di Cikarang, Jawa Barat, Rabu (31/5/2023).
Changoug Hong, President Director of Hyundai Energy Indonesia mengatakan pembangunan pabrik baterai merupakan komitmen Hyundai dalam mendukung ekosistem kendaraan listrik di industri otomotif Indonesia.
HEl adalah pabrik perakitan sistem baterai pertama milik Hyundai Motor Group di ASEAN. HEI didirikan pada Desember tahun lalu, dan akan mulai produksi pada juli 2024. Kami akan berinvestasi sebesar 60 juta dolar AS dan mempekerjakan lebih dari 150 orang, kata Hong.
Pabrik ini akan memproduksi battery system untuk dipasok ke model-model BEV yang dibuat di Indonesia yang diharapkan dapat dirilis di pasar Asia Tenggara pada 2024. Adapun komponen tersebut nantinya akan dioptimalkan dengan dua jenis sel baterai, yaitu kapasitas standar dan kapasitas besar untuk jarak tempuh yang lebih jauh.
Pabrik ini memiliki kapasitas produksi 21.000 unit BSA hingga tahun dean dan selanjutnya akan menambah 56.000 unit BSA. HEl memproduksi BSA. Battery Cell sendiri dipasok dari HLI Greenpower di Indonesia, ujar Hong.
Changoug Hong juga mengungkapkan bahwa HEl memproduksi modul baterai dengan 8 cells dan battery pack dengan 4 modul. Begitu juga BSA dengan kapasitas energi 65kwh akan diproduksi, termasuk perangkat kontrol baterai, perangkat keamanan, dan perangkat perlindungnya.
Lee Youngtack, president of Hyundai Motor ASEAN HQs menegaskan pembangunan pabrik baterai ini akan memperkuat Indonesia dalam industri otomotif, khususnya elektrifikasi. Pasalnya melalui pabrik ini, baterai yang dihasilkan akan dipasok ke seluruh produk mobil listrik Hyundai.
Hyundai akan memproduksi baterai secara lokal dan menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi baterai di ASEAN di masa yang akan datang. Melalui fasilitas kami di Cikarang dan Karawang, kami akan memperkuat daya saing Indonesia di industri kendaraan listrik, ucap Lee Youngtack.