Ini Alasan Tanggal Paskah Berubah Setiap Tahun, Beda dengan Hari Raya Natal
JAKARTA, celebrities.id - Alasan tanggal Paskah berubah setiap tahunnya wajib diketahui. Berbeda dengan Hari Raya Natal yang selalu tetap setiap 25 Desember, tanggal perayaan Paskah selalu berbeda setiap tahunnya.
Pada tahun ini, perayaan Paskah jatuh pada tanggal 9 April. Ini lebih cepat satu minggu dibanding paskah tahun lalu. Hal ini tentunya membuat beberapa orang bertanya-tanya, apa dasar penghitungan tanggal perayaan Paskah.
Paskah merupakan hari raya penting bagi umat Kristen di seluruh dunia. Pada momen ini seluruh umat Kristiani merayakan hari kebangkitan Yesus Kristus setelah melewati hari penyaliban yang dikenal dengan Jumat Agung.
Dilansir dari Live Science, Kamis (6/4/2023), Gereja sebenarnya sudah membahas bagaimana proses menentukan Paskah. Namun, belum menemui titik terang hingga abad ke-16.
Selain itu ada pula perbedaan tanggal perayaan pada gereja Kristen Barat dan gereja Kristen Timur. Sehingga pada awal masa kekristenan, umat kristen merayakan paskah pada tanggal yang berbeda-beda.
Penentuan tanggal Paskah ini dibahas pada tahun 325 M oleh Konsili Nicea Pertama yang berusaha untuk menyelesaikannya. Ini merupakan pertemuan para pemimpin gereja mula-mula yang bertemu di Kota Nicaea Romawi Timur.
Hingga pada akhirnya konsili mengikat perhitungannya dengan vernal atau spring equinox yang terjadi setiap tahun pada tanggal 20 Maret atau 21 Maret.
Rumus yang ditentukan oleh Konsili Nicea inilah yang masih digunakan sampai sekarang. Minggu Paskah harus dirayakan pada hari Minggu pertama setelah bulan purnama pertama, setelah titik balik musim semi.
Ini artinya, Paskah bisa terjadi pada hari Minggu apa pun antara tanggal 22 Maret hingga 25 April setiap tahunnya. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa Paskah bisa jatuh pada tanggal yang berbeda-beda.
Rumusan yang sama juga telah digunakan oleh Gereja Katolik dan sebagian besar Protestan serta gereja-gereja Ortodoks Timur.










