Mengenal Suku Maori di Selandia Baru, Punya Kemiripan Bahasa dengan Indonesia
SUKU Maori merupakan suku bangsa yang berada di Selandia Baru . Suku ini menjadi pendatang pertama di Selandia Baru yang diduga wilayah paling terakhir dihuni oleh manusia di bumi.
Mereka memiliki nenek moyang yang berasal dari Polinesia, lalu melakukan migrasi ke Selandia Baru sekitar 1.000 tahun lalu.
Polinesia memiliki letak posisi di Hawaiki yang kini diyakini sebagai salah satu wilayah kepulauan di Samudera Pasifik Selatan. Saat itu Hawaiki masih satu rumpun dengan Asia Tenggara, Kepulauan Pasifik, dan Hawai.
Suku ini berbicara menggunakan bahasa Maori. Dalam bahasa suku Maori sendiri, Selandia Baru disebut 'Aotearoa' yang memiliki arti 'Negeri Awan Putih'.
(Foto: World Atlas)
Mengutip newzealand.com , asal-usul nama ini karena ketika pertama kali datang di Selandia Baru, nenek moyang Maori melihat formasi awan yang panjang.
Suku ini memiliki ciri khas dengan memiliki tato hampir pada seluruh tubuh, bahkan hingga wajah. Tapi itulah yang dikenal oleh seluruh dunia. Di Selandia Baru, mereka menjadi salah satu suku terbesar selain Pakeha (memiliki darah Eropa).
Ada budaya Indonesia yang memiliki kesamaan dengan budaya Maori, lebih tepatnya budaya Papua.
Budaya tersebut terlihat dari kesamaan antara budaya Papua dan budaya Maori ketika mengolah masakan, yaitu dengan cara menutup makanan dengan dedaunan dan diisi dengan umbi-umbian hingga daging, lalu diletakkan di atas tumpukan bebatuan. Di Papua, budaya ini disebut dengan Bakar Batu, sedangkan di Maori disebut pesta Hangi.
Melansir asianz.org , bahasa Maori ternyata memiliki kemiripan dengan bahasa Indonesia. Hingga kini, bahasa Maori menjadi bahasa utama di Selandia Baru. Di antara bahasa suku Maori yang mirip dengan Indonesia yakni 'Ia' yang berarti 'Dia', 'Mata' sama artinya 'Mata', dan 'Ika' atau 'Ikan' (dalam bahasa Indonesia).
Awal kedatangan bangsa Eropa
Kapten James Cook datang dengan bangsa Eropa ke Selandia Baru pada 1769. Kemudian, mereka melakukan perburuan ikan paus menggunakan kapal pemburu.
Sejak saat itulah, suku Maori mulai berinteraksi dengan para pendatang. Tak sedikit juga orang-orang Maori bekerja di kapal pemburu paus.
Kemudian pada 6 Februari 1840, pemerintah Inggris dan sekitar 50 kepala suku Maori melakukan perjanjian yang diberi nama 'Perjanjian Waitangi'.
Perjanjian tersebut berisi bahwa kedaulatan Selandia Baru diklaim oleh Inggris, sedangkan suku Maori tetap mempertahankan tanah kepemilikannya dan mendapatkan perlindungan dari Inggris.
Pada abad ke-20, semakin banyak bangsa Eropa yang datang ke Selandia Baru, kemudian para pendatang disebut dengan Pakeha.
Sebutan Pakeha itulah yang dibuat sebagai identitas penduduk pendatang, sedangkan pendudukan asli disebut suku Maori.