6 Mitos Pantai Pangandaran yang Melegenda: Tumbal Nyi Roro Kidul hingga Larangan Pakai Baju Hijau

6 Mitos Pantai Pangandaran yang Melegenda: Tumbal Nyi Roro Kidul hingga Larangan Pakai Baju Hijau

Berita Utama | BuddyKu | Kamis, 23 Februari 2023 - 20:25
share

PANGANDARAN, iNewsPangandaran.id - Simak deretan mitos Pantai Pangandaran yang melegenda, mulai dari tumbal Nyi Roro Kidul hingga larangan pakai baju hijau jika tak ingin tenggelam.

Pantai Pangandaran yang terletak di Desa Pangandaran dan Pananjung, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, ini menjadi ikon dan tempat wisata kebanggan Jawa Barat.

Pantai ini terkenal akan keindahan pasir hitam dan pasir putihnya, bahkan pernah dinobatkan oleh Asia Rooms sebagai pantai terbaik. Tak hanya menimpan sejuta pesona keindahan alamnya, ternyata Pantai Pangandaran menyimpan sejumlah mitos dan misteri.

Berikut 5 mitos Pantai Pangandaran yang melegenda hingga kini, dikutip iNewsPangandaran.id dari berbagai sumber:

1. Legenda Pilu Istri Simpanan Raja Padjajaran

Misteri pertama soal mitos Pantai Pangandaran adalah berasal dari legenda istri simpanan Raja Padjajaran.

Alkisah, pada zaman dahulu Raja Padjadjaran memiliki seorang selir wanita cantik. Namun, wanita tersebut hanya dijadikan sebagai istri simpanan.

Suatu ketika perempuan tersebut hamil. Ketika kabar gembira tersebut diberitahukan kepada sang suami, Raja Padjadjaran malah marah dan beralih benci kepada wanita tersebut.

Kemudian Raja Padjadjaran memerintahkan para pengawalnya untuk membuang sang istri simpanan ke hutan belantara. Tentunya hati wanita tersebut sangat hancur. Akhirnya wanita tersebut berjalan tanpa arah dan tujuan.

2. Tempat Tinggal Nyi Roro Kidul


Mitos Pantai Pangandaran yang melegenda, salah satunya tentang Nyi Roro Kidul. Foto: ilustrasi
Istri simpanan Raja Padjajaran itu kemudian hendak mengakhiri hidupnya dengan menenggelamkan diri ke pantai selatan Jawa. Namun, rupanya penguasa laut kidul mengutus pengawalnya untuk menyelamatkan wanita tersebut.

Kemudian wanita tersebut diangkat menjadianak oleh Ratu Laut Kidul, lalu diberi nama Roro Kidul yang kini terkenal dengan sebutan Ratu Nyi Roro Kidul.

Istri simpanan Raja Padjadjaran itu diajari berbagai ilmu kanuragaan, sehingga menjadi sakti mandraguna. Setelah menjadi wanita sakti, Nyi Roro Kidul pun disebut menjadi penguasa dan Ratu Pantai Selatan termasuk Pantai Pangandaran.

3. Tumbal Nyi Roro Kidul

Setelah menjadi ratu pantai selatan, Nyi Roro Kidul disebut berjanji akan menghabisi Raja Padjajaran dan keturunanya.

Hingga kemudian, banyak orang-orang Bandung tenggelam di Pantai Pangandaran hingga pantai selatan. Bahkan ada yang jasadnya tak ditemukan.

Disebut-sebut, orang Bandung yang tewas tenggelam itu dijadikan sebagai tumbal Nyi Roro Kidul. Itu lantaran dendam membaranya kepada Raja Padjajaran.

4. Larangan Pakai Baju Hijau


Mitos Pantai Pangandaran yang meleenda, salah satunya larangan pakai baju hijau. Foto: iNews,id

Mitos berikutnya soal Pantai Pangandaran adalah larangan mengenakan baju warna hijau. Konon, mereka yang mengenakan pakaian hijau, bisa hanyut ditelan ombak karena diculik Nyi Roro Kidul.

Mitos ini sangat melekat kuat dan masih melegenda sampai saat ini. Namun, rupanya ada alasan logis mengenai larangan baju hijau tak boleh digunakan saat berkunjung ke pantai.

Dalam tinjauan ilmu pengetahuan atau sains, larangan memakai baju warna hijau saat berkunjung ke pantai bisa dijelaskan secara logis.Peneliti madya Bidang Oseanografi Terapan Pusat Riset Kelautan Kementerian Kelautan dan Perikanan Widodo Pranowo memaparkan, baju berwarna hijau akan menyatu dengan warna air laut, sehingga akan lebih sulit dicari dibanding baju berwarna cerah seperti jingga atau merah muda.

Jadi, jika ada orang yang terbawa ombak di lautan, kemudian hilang karena susah ditemukan, itu bukan kesalahan Nyi Roro Kidul yang kerap dijadikan kambing hitam.

Menurut WIidodo, pengunjung tidak memahami kondisi alam sekitar pantai selatan Jawa. Kendati air laut tampak berwarna biru, dasar laut justru terdiri dari berbagai macam benda, seperti pasir, karang, dan rumput laut. Sehingga ketika erpapar sinar matahari, warna air laut pun jadi terlihat keruh, bahkan sedikit kehijauan.

5. Makam Anak Angkat Nyi Roro Kidul

Lantaran anak hasil buah cintanya dengan Raja Padjajaran meninggal, Nyi Roro Kidul disebut mengangkat seorang anak. Anak tersebut adalah Mbah Jaga Laut.

Dikisahkan Mbah Jaga Laut dahulu kala memiliki 7 istri. Namun ke-7 istrinya ini sering bertengkar dan tak pernah harmonis.

Kemudian, Mbah Jaga Laut pergi memancing ke kawasam Pantai Pangandaran karena jenuh melihat ke-7 istrinya bertengkar terus. Kemudian, ia mendengar suara Nyi Roro Kidul.

Nyi Roro Kidul memerintahkan Mbah Jaga Laut untuk mengumpulkan ke-7 istrinya lalu makan ikan bersama hasil pancingannya. Tanpa diduga, setelah makan ikan tersebut, ke-7 istri Mbah Jaga Laut langsung berubah akur.

Melihat 7 istrinya kini akur, Mbah Jaga Laut pun ingin mengucapkan rasa terima kasihnya pada Nyi Roro Kdul. Ia bersemedi di gua kawasan Pantai Selatan.

Rupanya, Mbah Jaga Laut tak kunjung pulang, sehingga membuat ke-7 istrinya menjadi cemas. Mbah dikabarkan sudah meninggal dunia namun tak pernah ditemukan jasadnya.

Hingga kemudian, ke-7 istrnya itu membuatkan makam Mbah Jaga Laut di sebuah goa di sekat Pantai Pangandaran. Itu dilakukan untuk memberikan penghormatan terakhir kepada sang suami.

6. Amukan Nyi Roro Kidul Sebabkan Tsunami


Illustrasi Tsunami (foto: dok BMKG)

Ancaman Laut Selatan Jawa terutama di kawasan Pantai Pangandaran tidak bisa dipandang sebelah mata. Pada 17 Juli 2006 silam, Pantai Selatan Jawa diguncang gempa dahsyat dengan kekuatan magnitudo 6,8, dan gempa susulan masing-masing 5,5 dan 6,1 magnitudo.

Kecamatan Pangandaran menjadi daerah terparah yang menelan banyak korban jiwa. Selain dekat dengan titik episentrum gempa, kawasan Pantai Pangandaran ini juga berpenduduk lebih padat dibandingkan dengan daerah lain di pantai selatan Jawa. Tsunami yang lebih dahsyat pun sempat terjadi di kawasan Pangandaran 400 tahun silam.

Mitos yang berkembang di masyarakat, tsunami hebat itu terjadi karena Nyi Roro Kidul mengamuk dan marah. Nmau mitos itusepenuhnya salah.,

Pasalnya,menurut peneliti BPPT Widjo Kongko, di kawasan pantai selatan Jawa termasuk Pantai Pangandaran itu terdapat jalur gempa megathrust. Gempa tersebut akan memicu tsunami yang terjadi berulang, meski tak bisa diprediksi kapan terjadinya.

Itulah 6 mitos Pantai Pangandaran yang masih melegenda hingga kini, mulai dari tumbal Nyi Roro Kidul hingga larangan pakai baju hijau. Ada yang kamu percayai?

Topik Menarik