Kisah Sedih Nurkiman, Pesepakbola Persebaya Surabaya yang Kehilangan Penglihatan Gara-Gara Ulah Anarkis Suporter

Kisah Sedih Nurkiman, Pesepakbola Persebaya Surabaya yang Kehilangan Penglihatan Gara-Gara Ulah Anarkis Suporter

Berita Utama | BuddyKu | Rabu, 22 Februari 2023 - 04:45
share

KISAH sedih Nurkiman, pesepakbola Persebaya Surabaya yang kehilangan penglihatan gara-gara ulah anarkis suporter menarik simpati publik. Nurkiman masih teringat anarkisnya suporter sampai ia kehilangan penglihatannya

Insiden tersebut terjadi pada Liga Dunhill II yang mempertemukan Persebaya Surabaya kontra Persema Malang di Stadion Gajayana Malang, Selasa 26 Desember 1995. Pertandingan berjalan suportif dan berakhir sama kuat antara Persebaya dan Persema.

Nurkiman

Tidak ada peristiwa berarti sepanjang pertandingan. Persebaya pulang menggunakan bus dari stadion. Nahas, suporter Persema menyerang bus pemain Persebaya di jalan. Inilah kisah sedih Nurkiman, pesepakbola Persebaya yang kehilangan penglihatan gara-gara ulah anarkis suporter menjadi kenangan pahit.

Kisah Sedih Nurkiman, Pesepakbola Persebaya yang Kehilangan Penglihatan Gara-Gara Ulah anarkis Suporter

Suporter anarkis Persema menyerang bus Persebaya dengan melempari batu. Nurkiman yang saat itu duduk dekat jendela terkena pecahan kaca akibat lemparan batu dari ketapel. Sebelah kanan Nurkiman terdapat rekannya Mursyid Effendi.

Jalannya bis itu melambat di pinggir jalan itu ada suporter Malang. Terus pas tikungan, bodi bis itu dilempar batu. Saya nengok kiri, langsung kaca pecah. Dapet informasi ternyata diketapel, ujar Nurkiman melalui Youtube Omah Balbalan, Jumat (30/07/21).

Nurkiman menuturkan bus Persebaya tidak terdapat kaca film. Pada kendaraan kaca film berfungsi menahan kaca supaya tidak berhamburan saat pecah.

Nurkiman

Nurkiman langsung dilarikan ke rumah sakit menggunakan ambulans. Perasaannya sangat kacau, mengingat Nurkiman baru berusia 22 tahun. Dirinya harus kehilangan banyak kesempatan menjadi pemain bola hebat.

Yang terpikirkan kacau, saya udah nggak bisa main bola. Waktu itu usia saya 22 tahun. Dari mobil ambulans sudah kacau saya berpikir ngga bisa bermain bola. kata Nurkiman.

Setelah peristiwa tersebut, Nurkiman sempat bermain bola selama setengah musim. Namun, ia terpaksa berhenti karena keterbatasan penglihatan. Nurkiman beristirahat untuk memulihkan kondisinya.

Topik Menarik