4 Fakta Menarik Mixue, Toko Es Krim asal China Populer yang Kini Sudah Bersertifikat Halal
JAKARTA, iNewsBekasi.id - Mixue saat ini telah resmi mengantongi sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Tentu hal ini merupakan kabar gembira bagi pecinta es krim di Tanah Air karena beberapa waktu lalu Mixue membuat heboh belum punya sertifikat halal MUI.
Melalui situs MUIDigital, MUI mengeluarkan ketetapan Halal usai menelaah dan mengkaji laporan audit kehalalan yang disampaikan pimpinan Lembaga Pemeriksa Halal, Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika (LPH LPPOM MUI).
"Bahan produk Mixue telah memenuhi standard halal yang ditetapkan MUI, semua bahan yang digunakan halal dan suci, serta proses produksinya terjamin kesuciannya," ucap Ketua MUI Bidang Fatwa KH Asrorun Niam Sholeh, Jumat (17/02/2023).
Namun, tahukah Anda, ada fakta menarik tentang es krim Mixue yang saat ini sudah memiliki lebih dari 300 gerai di Indonesia? Berikut fakta menarik Mixue, toko es krim asal China populer yang kini sudah bersetifikat halal.
Fakta Menarik Mixue
1. Dari China
Mixue Ice Cream & Tea merupakan perusahaan waralaba dari Zhengzhou, China, yang didirikan pada Juni 1997.
Mixue sendiri mulanya bernama Mixue Bingcheng, yang memiliki makna istana es yang dibangun dengan salju yang manis.
2. Didirikan Seorang Mahasiswa
Mixue didirikan seorang pria asal China, yakni Zhang Hongchao pada 1997. Di mana waktu itu dia masih merupakan seorang mahasiswa semester empat mendapatkan ide bisnis saat bekerja paruh waktu di toko minuman dingin yang jual es serut.
Hongchao lalu memberanikan diri membuka kedai kecil untuk menjual es serut. Pada saat itu modal usahanya diperoleh dari uang tabungan neneknya sebesar 4.000 RMB atau sekira Rp7 juta.
Dengan modal itu, dia pun harus memutar otak agar modal terrsebut dapat dipakai seefisien mungkin.
Hongchao selanjutnya membelanjakan modalnya untuk beli lemari es, meja lipat serta bangku. Dia bahkan memanfaatkan motor, pemotong yang dibuat jadi satu untuk dijadikan mesin serut dan meja putar.
Saat itu Hongchao cuma punya tiga produk utama, yakni es serut, es krim serta smoothie. Produk itu pada awalnya ternyata begitu laris lantaran dia menjualnya dia musim panas.
Toko pertamanya pun sempat tutup lantaran musim yang berubah dan permintaan menurun. Walau begitu, dia tak menyerah dan membuka kembali toko es bernama Mixue Bingcheng (MXBC) pada tahun 1999 silam. Binisnya sempat pasang surut sampai akhirnya Hongchao menemukan target pasar.
Di mana dia memanfaatkan momen Olimpiade Beijing 2008 yang kala itu penjualan es krim cone begitu digandrungi. Sebab sedang ramai, es krim cone ketika itu dijual cukup mahal. Kendati demikian, Hongchao berhasil menemukan formula supaya es krim conenya dapat dijual dengan harga yang terjangkau.
Nah, dari situlah bisnis Hongchao berkembang pesat. Di mana pada 2007, dia mulai membuka tawaran waralaba dan pada tahun itu juga bisnisnya melesat sampai dibukanya banyak gerai di Provinsi Henan.
Saat ini Mixue Bingcheng sudah jadi merek minuman unggulan yang memiliki pendapatan sekira 20 miliar yuan atau Rp40 triliun di 2021.
3. Biaya Produksi Terjangkau
Di Tanah Air, Produk Mixue dijual dengan harga mulai dari Rp8.000 sampai Rp22.000. Selain itu, Mixue mendirikan pusat pergudangan serta logistik sendiri, di mana biaya rantai produksi bisa dikeluarkan serendah mungkin.
4. Mixue Punya Lebih dari 20.000 Gerai
Keberhasilan Mixue menjual es krim bikin Hongchao memutuskan buka waralaba pada 2008. Lalu pada 2018 dia mulai memperluas jangkauannya ke Asia Tenggara. Saat ini Mixue pun sudah punya lebih dari gerai di China dan lebih dari 500 gerai internasional, termasuk Indonesia.
Demikian informasi mengenai fakta menarik Mixue. Semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan Anda.