Tuai Kontroversi, Ini Makna Dibalik Posisi Hormat Patung Jenderal Sudirman di Jakarta!
Berdiri gagah di tengah jalan Ibu Kota Jakarta, patung Jenderal Sudirman tentunya sudah tidak asing lagi. Berada tepat di kawasan Dukuh Atas, Jalan Sudirman, Jakarta Selatan, patung Jenderal Sudirman sering dilalui oleh masyarakat.
Berada di area hutan beton Jakarta, patung setinggi 12 meter dengan tinggi 6,5 meter dan penyangga setinggi 5,5 meter ini ternyata mempunyai kisah dan fakta menarik.
Patung yang jadi salah satu ikon jalan Kota Jakarta ini ternyata didanai langsung oleh keluarga Jenderal Sudirman dan sumbangan masyarakat. Terbuat dari perunggu seberat 4 ton, patung ini dibangun pada masa Gubernur Sutiyoso dan diresmikan pada 2003.
Memakan biaya 3,5 miliar, patung ini dibuat oleh Sunario, seorang seniman dan dosen dari Institut Teknologi Bandung. Meninggal pada usia 34 tahun, Jenderal Sudirman berhasil mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Patung Jenderal Sudirman dilengkapi dengan pakaian khas bermantel panjang beserta blangkon yang merupakan ikat kepala Jawa, posisinya menghadap ke utara yaitu arah Istana Negara sebagai simbol kesetiaan kepada pemimpin Indonesia.
Patung Jenderal Sudirman dengan posisi tangan kanan menghormat dan tangan kiri memegang tongkat komando ini sempat menimbulkan kontroversi.
Posisi menghormat ini sempat menimbulkan unjuk rasa dari sekelompok pemuda karena mereka beranggapan bahwa sebagai pahlawan nasional dan panglima besar, Sudirman dianggap tak selayaknya menghormat kepada sembarang warga yang melintasi jalan. Bahkan Deddy Mizwar melalui filmnya Nagabonar Jadi Dua turut mengkritik hal tersebut.
Namun faktanya, posisi tangan kanan menghormat tersebut adalah simbol bahwa Jenderal Sudirman menghormati rakyat yang telah memberi amanah kepadanya.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Lets join Z Creators dengan klik di sini.