Fungsi Etilen Glikol, Senyawa Berbahaya Yang Ditemukan di Obat Batuk Afrika
Baru-baru ini merespon terhadap maraknya kasus gagal ginjal akut pada anak, senyawa dietilen glikol dan etilen glikol disebut sebagai pemicu naiknya kasus gagal ginjal akut di Afrika.
Berdasarkan kasus yang terjadi di Gambia, Afrika. WHO telah menetapkan kasus kematian 69 anak di Gambia diakibatkan karena mengonsumsi obat batuk yang mengandung senyawa etilen glikol dan dietilen glikol. Kedua senyawa ini disebut bisa meracuni tubuh dan menyebabkan gagal ginjal akut.
Obat batuk yang dimaksud adalah Promethazine Oral Solution, Kofexmalin Baby Cough Syrup, Makoff Baby Cough Syrup, dan Maghrib N Cold Syrup. Keempat obat tersebut merupakan obat yang diproduksi Maiden Pharmaceutical Limited di India.
Tahukah kamu jika fungsi dari etilen glikol ini umumnya dipakai di beberapa produk kosmetik dan juga otomotif. Senyawa ini sering dipakai sebagai bahan campuran pendingin mesin karena memiliki titik beku yang sangat rendah dan titik didih jauh lebih tinggi dibandingkan dengan air, dan senyawa ini tidak berwarna dan juga tidak berbau sama sekali.
Sementara itu, BPOM telah memastikan keempat obat batuk yang dimaksud tidak ada di Indonesia sehingga masyarakat Indonesia bisa merasa sedikit tenang karena peredaran senyawa ini dalam obat-obatan tidak ada. Tetapi, tetap semua elemen masyarakat diminta agar waspada karena hingga saat ini pemerintah masih belum menemukan penyebab pasti dari naiknya gagal ginjal akut di Indonesia.
Senyawa dietilen glikol dan juga etilen glikol sebenarnya sangat berbahaya jika masuk kedalam tubuh manusia. Senyawa ini memiliki rasa yang manis sehingga mengecoh banyak anak-anak dan tak sengaja mengonsumsinya lebih dari dosis yang ditentukan. Selain itu, etilen glikol dan dietilena glikol juga menyerang sistem saraf, jantung dan ginjal.
Senyawa ini juga sangat mudah diserap oleh lambung yang kemudian di lambung akan berubah menjadi senyawa beracun. Umumnya orang yang mengonsumsi senyawa dietilen glikol dan etilen glikol akan mengalami pusing dan sakit kepala serta mengantuk.
Efek tersebut baru dirasakan setelah 3 sampai 12 jam, sayangnya efek tersebut seringkali tidak begitu dirasakan karena umumnya penderita demam dan batuk juga mengalami pusing dan sakit kepala.




