Tradisi Gigi Runcing Suku Mentawai agar Terlihat Cantik

Tradisi Gigi Runcing Suku Mentawai agar Terlihat Cantik

Berita Utama | BuddyKu | Senin, 19 September 2022 - 21:20
share

MENTAWAI, iNews.id Tradisi gigi runcing Suku Mentawai, Sumatera Barat cukup unik dan menarik. Bagi perempuan Suku Mentawai, gigi runcing menandakan kecantikan dan kedewasaan.

Suku Mentawai merupakan suku yang mendiami Kepulauan Mentawai, Pulau Siberut, Sumatera Barat. Mereka termasuk suku pedalaman yang belum menyentuh dunia modern.

Beberapa tradisi Suku Mentawai dianggap unik dan masih dilestarikan hingga kini. Perempuan Suku Mentawai memiliki standar kecantikan sendiri.

Mereka menganggap penampilan yang menarik, yakni bertelinga panjang, tubuh dihiasi tato dan gigi runcing. Bahkan, mereka rela menahan sakit dalam prosesi peruncingan gigi.

Upaya ini mereka lakukan demi mendapatkan pengakuan atas kecantikannya.

Berikut uraian tentang tradisi gigi runcing Suku Mentawai:

1. Simbol Kecantikan

Gigi runcing merupakan simbol kecantikan dan kedewasaan perempuan Suku Mentawai. Mereka percaya bahwa gigi runcing membuat mereka lebih cantik dan mampu menarik perhatian kaum pria.

Selain itu, gigi runcing juga mendatangkan keseimbangan antara tubuh dan jiwa bagi perempuan. Berdasarkan namanya, tradisi ini hampir sama dengan tradisi potong gigi di Bali.

Berbeda dari segi makna dan prosesi. Tradisi potong gigi di Bali bermakna untuk mengendalikan Sad Ripu atau enam sifat buruk dalam diri manusia, yaitu Kama, Lobha, Krodha, Mada, Matsarya, dan Moha.

Sementara itu, tradisi gigi runcing Suku Mentawai hanya untuk memperindah penampilan dan memberikan kebahagiaan. Tradisi ini sudah ada sejak zaman nenek moyang mereka dan dilaksanakan secara turun temurun.

Rata-rata perempuan Suku Mentawai tidak merasa terbebani melakukan tradisi ini. Mereka tetap senang menjalani prosesi ini demi memperoleh kebahagiaan atas kecantikan mereka.

2. Proses Meruncingkan Gigi

Disebut juga kerik gigi yang dilakukan oleh ketua adat dinilai sangat menyakitkan. Tidak ada pembiusan sebelum prosesi. Alat yang digunakan berupa kayu atau besi yang sudah diasah hingga tajam.

Mengerik satu gigi diperlukan waktu 30 menit. Jumlah yang dikerik sebanya 23 gigi. Sakitnya tak terbayangkan. Biasanya perempuan Suku Mentawai menggigit pisang hijau untuk mengurangi rasa sakit.

Suku Mentawai memiliki kepercayaan, jiwa tidak bahagia dengan tubuhnya, sehingga dia akan sakit dan pergi ke dunia lain.

Kepercayaan ini membuat orang-orang Suku Mentawai selalu menghias tubuhnya dengan tato atau meruncingkan gigi agar jiwanya selalu bahagia.

Nah, itu dia tradisi gigi runcing Suku Mentawai yang unik dan cenderung ekstrem.

Topik Menarik