#KAMUHARUSTAU Perbedaan Miracle in Cell No 7 Versi Korea dan Indonesia

#KAMUHARUSTAU Perbedaan Miracle in Cell No 7 Versi Korea dan Indonesia

Berita Utama | BuddyKu | Sabtu, 10 September 2022 - 04:35
share

#KAMUHARUSTAU nih apa saja perbedaan di film Miracle in Cell No 7 versi Korea Selatan dan Indonesia. Meski berbeda, film ini sama-sama membuat para penontonnya mewek, termasuk para cast-nya.

Perbedaan Miracle in Cell No 7 Versi Korea dan Indonesia

miracle in cell no 7
Perbedaan Miracle in Cell No 7 versi Korea dan Indonesia. (Falcon Pictures/Korea Film)

Sebelum membahas perbedaannya, Miracle in Cell No 7 yang dibintangi Vino G. Bastian dan Graciella Abigail menjadi salah satu film drama yang sudah rilis di bioskop 8 September 2022.

Miracle in Cell No 7 juga telah diadaptasi oleh beberapa negara, sedangkan Indonesia menjadi negara ke-7 yang mengadaptasi ulang film ini dengan budaya yang mencerminkan tanah air. Berikut perbedaannya!

Profesi Tokoh Utama

miracle in cell no 7
Profesi toko utama Miracle in Cell No 7. (Falcon Pictures/Korea Film)

Pada versi Korea-nya, profesi pemeran utama atau si ayah yang bernama Lee Yong Go diceritakan bekerja sebagai seorang tukang parkir. Sedangkan versi Indonesia bernama Dodo Rozak berprofesi sebagai penjual balon.

Kedua pemeran utama baik itu Lee Yong Go dan Dodo Rozak sama-sama memiliki intelektual disabilitas atau masalah kesehatan mental. Kemudian latar tempat tinggal tokoh utama.

Tempat Tinggal

miracle in cell no 7
Tempat lokasi syuting Miracle in Cell no 7. (TikTok/adehdyt)

Versi Korea , tokoh utama tinggal di pemukiman yang sepi penduduk. Rumah yang mereka huni digambarkan sangat kecil dan hanya muat untuk anak perempuannya yang bernama Ye Sung.

Sementara untuk versi Indonesia, tokoh utamanya tinggal di lokasi padat penduduk. Tepatnya di tepi rel kereta api. Perbedaan selanjutnya adalah setingan iklim di dalam film.

Musim Salju

miracle in cell no 7
Adegan salju di Miracle in Cell No 7 versi Korea. (Imdb)

Pada versi Korea, menceritakan anak kecil yang meninggal ternyata jatuh karena terpeleset akibat salju. Awalnya ia tak sadarkan diri, tapi kemudian meninggal dunia.

Berbanding terbalik dengan Indonesia yang tidak memiliki musim salju, versi Indonesia tidak memakai adegan salju untuk kematian gadis tersebut.

Penggambaran Hukum

miracle in cell no 7
Penggambaran hukum di Miracle in Cell No 7. (Falcon Pictures)

Perbedaan terakhir ada pada penggambaran hukum. Hukum Korea dan Indonesia sangat berbeda, di versi Korea tokoh utama mendapatkan hukuman penjara lantaran dituduh membunuh dan memperkosa gadis kecil.

Sedangkan untuk versi Indonesia tokoh utama tidak diceritakan secara detail apa yang menjadi penyebab kenapa dia mendapatkan hukuman mati. Sebab, Indonesia menerapkan hukum fiktif untuk menghindari tersinggungnya sejumlah pihak.