Aktivis Sosial Soroti Anggaran Event Organizer Tangerang Expo 2024
iNews Banten - Dalam rangka acara tahunan yang diselenggarakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disindagkop UKM) Kota Tangerang ini atau penyelenggaraan Tangerang Expo 2024 di Alun-Alun Ahmad Yani, Kota Tangerang, yakni menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), namun sistem tiket berbayar dan pengelolaan oleh event organizer (EO), menuai kritik tajam dari berbagai pihak, seperti aktivis sosial Saipul Basri, yang dikenal sebagai Bung Marcel.
Penggunaan APBD dalam kegiatan ini dinilai tidak memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.
“Acara ini terkesan hanya menguntungkan satu pihak, yakni EO sebagai pengelola. Bahkan, stan-stan dari pelaku usaha hingga Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dipungut biaya sesuai tarif yang ditentukan EO,” ujar Marcel kepada awak media, Jumat (13/12/2024).
Menurut Marcel, pengunjung yang minim akibat sistem tersebut berdampak pada pendapatan pelaku UMKM yang berpartisipasi. Sistem tiket berbayar yang diterapkan dinilai merugikan para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Siap-Siap, Petugas Dinas Peternakan mulai Vaksin Anti-Rabies untuk Anjing dan Kucing di Maubeli
"Acara ini seharusnya menjadi momen untuk mendorong UMKM, bukan malah mengurangi potensi penghasilan mereka,” imbuhnya.
Tangerang Expo yang dirancang sebagai ajang memamerkan produk unggulan UMKM dan pelayanan OPD Kota Tangerang justru dinilai keluar dari tujuan awalnya. Marcel mempertanyakan dasar hukum dan keuntungan dari kerja sama antara pemerintah dengan EO.
“Kenapa acara yang dibuat oleh pemerintah untuk masyarakat harus berbayar? Apa keuntungan yang diraih pemerintah dari sistem seperti ini?” tegasnya.
Ia juga menilai bahwa pengelolaan acara oleh EO seharusnya tidak menumpang pada kegiatan pemerintah. Menurutnya, jika EO ingin mengadakan acara komersial, sebaiknya dilakukan secara terpisah tanpa menggunakan anggaran dan fasilitas pemerintah.
“Kegiatan ini seharusnya dikelola sebagaimana mestinya, transparan, dan bebas dari konflik kepentingan,” kata Marcel.
Penyelenggaraan Tangerang Expo 2024 yang berlangsung hingga 14 Desember 2024 ini seharusnya menjadi wadah untuk memperkuat UMKM dan melibatkan masyarakat secara luas. Namun, dugaan penyalahgunaan anggaran yang disampaikan Bung Marcel menjadi catatan penting bagi Pemerintah Kota Tangerang untuk lebih transparan dan akuntabel dalam melaksanakan kegiatan serupa di masa depan.