4 Tips Hemat Belanja Akhir Tahun Agar Keuangan Terkendali
BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Akhir tahun sering kali dipenuhi dengan euforia belanja, terutama melalui berbagai marketplace yang menawarkan diskon besar-besaran.
Dalam bulan ini juga, masyarakat menghadapi perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang sering kali diramaikan dengan giveaway dan penawaran menggiurkan.
Beragam industri menawarkan harga "gila-gilaan," yang berpotensi menguras dompet jika kita tidak bijak. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kendali atas pengeluaran agar harta yang kita miliki tidak hilang begitu saja.
Yahya al-Kinani, dalam karyanya Ahkamus Suq halaman 265, menjelaskan empat tips penting untuk menjaga pengelolaan uang agar aktivitas belanja tidak menjadi jebakan bagi kehidupan finansial.
Berikut adalah poin-poinnya dilansir dari laman NU Online, Rabu (25/12/2024):
1. Utamakan Belanja untuk Kebutuhan, Hindari Pemborosan
Al-Kinani menekankan bahwa belanja sebaiknya difokuskan pada kebutuhan, bukan sekadar keinginan yang berujung pada pemborosan. Selain itu, ia juga menganjurkan untuk mendahulukan produk Muslim, terutama yang tidak bertentangan dengan syariat, seperti menjauhi barang haram, termasuk alkohol (hlm. 267).
2. Meminimalisasi Kunjungan ke Pasar atau Marketplace
Menurut al-Kinani, pergi ke pasar atau mengecek marketplace hanya dilakukan jika benar-benar ada kebutuhan. Sering berkunjung tanpa tujuan jelas dapat menumbuhkan kecintaan berlebihan pada dunia dan membuat seseorang tergoda untuk membeli hal yang tidak perlu. Hal ini juga berlaku untuk aplikasi marketplace online di masa kita sekarang (hlm 269).
Mengenai hal ini, Rasulullah SAW bersabda:
Ø£Øب اÙبÙاد Ø¥Ù٠اÙÙ٠تعاÙ٠٠ساجدÙا Ùأبغض اÙبÙاد Ø¥Ù٠اÙÙ٠أسÙاÙÙا
Artinya, "Negeri yang paling dicintai oleh Allah adalah masjid-masjidnya, dan negeri yang paling dibenci oleh Allah adalah pasar-pasarnya." (HR. Muslim)
3. Toleransi dalam Jual Beli
Sikap toleransi sangat penting dalam transaksi jual beli. Baik penjual maupun pembeli diharapkan saling memudahkan dalam bertransaksi untuk menjaga hubungan yang baik. Penjual tidak boleh serakah, dan pembeli harus bijak sesuai kemampuan finansialnya (hlm. 413). Mengenai kebijaksanaan penjual maupun pembeli, Rasulullah SAW bersabda:
رØ٠اÙÙ٠رجÙا٠س٠Øا٠إذا باع Ùإذا اشتر٠Ùإذا اÙتضÙ
Artinya, "Semoga Allah merahmati orang yang murah hati dalam menjual, membeli, dan meminjam." (HR. Bukhari).
4. Hindari Berutang untuk Gaya Hidup, Fokus pada Kebutuhan
Hutang sebaiknya diambil hanya untuk kebutuhan, bukan untuk memenuhi gaya hidup. Di era teknologi dan maraknya e-commerce, tekanan sosial sering mendorong masyarakat untuk berhutang demi gaya hidup mewah. Al-Kinani mengingatkan agar hutang digunakan secara produktif dan tidak konsumtif (hlm. 271).
Rasulullah SAW pernah memperingatkan sikap negatif yang berpotensi dilakukan oleh orang yang terlilit utang, yaitu berbohong dan mengelak, bahkan mengingkari janji akan tenggat waktu pembayaran. Beliau bersabda:
إ٠اÙرج٠إذا غر٠-أ٠استداÙ- Øدث ÙÙذب ÙÙعد ÙأخÙÙ
Artinya, "Ketika seseorang terlilit hutang, ia akan berbohong dan mengingkari janji." (HR. Bukhari)
Tips yang diajarkan oleh Yahya al-Kinani ini relevan dalam menghadapi godaan belanja, khususnya di akhir tahun. Di era globalisasi, masyarakat diharapkan lebih bijak dalam menggunakan fitur seperti paylater, pinjaman online, atau kredit.
Al-Kinani juga menegaskan pentingnya menyusun daftar prioritas keuangan agar terhindar dari bencana finansial. Dengan mengelola pengeluaran secara bijak, kita dapat menjaga kestabilan keuangan dan menjalani hidup yang lebih terarah. Wallahu a'lam.