"Reot" Kepsek SMK Restorasi Maluza, Minta Anggota DPRD NTT, Mersi Piwung Perjuangkan Gedung Sekolah

"Reot" Kepsek SMK Restorasi Maluza, Minta Anggota DPRD NTT, Mersi Piwung Perjuangkan Gedung Sekolah

Terkini | alor.inews.id | Kamis, 20 Maret 2025 - 11:54
share

Ngada, iNewsAlor.id – Di balik keindahan alam Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada, terdapat sebuah sekolah yang berjuang keras demi masa depan generasi muda. SMK Restorasi Maluza, satu-satunya sekolah kejuruan di wilayah ini, menghadapi berbagai keterbatasan yang tak menyurutkan semangat guru dan siswa untuk terus belajar.

Saat melangkah ke lingkungan sekolah ini, pemandangan ruang kelas yang beralaskan tanah dan berdinding bambu langsung menyambut. Beberapa meja dan kursi tampak reyot, bahkan sebagian sudah tak layak pakai. Namun, keterbatasan itu tidak menghalangi para siswa untuk tetap mengikuti pelajaran dengan penuh semangat.

"Kadang kalau hujan deras, air masuk ke kelas dan lantai jadi becek. Tapi, kami tetap belajar seperti biasa," ujar Meri salah satu siswa sekolah itu.

Kondisi ini sudah berlangsung sejak sekolah ini berdiri dan terus menjadi tantangan bagi para guru serta siswa. Meski demikian, mereka tetap berusaha keras untuk menjalankan aktivitas belajar mengajar sebaik mungkin.

Tantangan lainnya datang dari tenaga pengajar. Dari seluruh staf pengajar, hanya kepala sekolah yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN). Selebihnya adalah guru honorer yang digaji melalui dana komite sekolah.

"Para guru di sini sangat berdedikasi, meskipun mereka hanya mendapat honor seadanya. Mereka tetap datang setiap hari dengan semangat tinggi," kata Kepala SMK Restorasi Maluza, Yosephina Jango. 

Meski begitu, kondisi ini tetap menjadi kekhawatiran. Tanpa dukungan finansial yang cukup, sulit bagi sekolah untuk mempertahankan tenaga pengajarnya dalam jangka panjang.

Salah satu dampak paling nyata dari keterbatasan ini adalah menurunnya minat siswa untuk bersekolah di SMK Restorasi Maluza. Banyak anak di Kecamatan Golewa yang sebenarnya ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang SMK, tetapi kondisi sekolah yang tidak memadai membuat mereka ragu.

Melihat kondisi ini, anggota Komisi V DPRD NTT, Mersi Piwung, turun langsung ke lapangan. Ia mendesak pemerintah untuk segera membangun ruang kelas yang layak agar sekolah ini bisa terus berkembang.

"Pemerintah harus serius memperhatikan SMK ini. Jika tidak segera ditangani, bagaimana masa depan anak-anak di Golewa?" tegasnya.

Meskipun banyak rintangan, harapan tetap menyala di SMK Restorasi Maluza. Para guru, siswa, dan masyarakat sekitar terus berjuang agar sekolah ini mendapat perhatian lebih dari pemerintah dan pihak terkait.

Kini, perjuangan mereka menunggu jawaban. Mereka menitipkan aspirasi melalui Mersi Piwung, Anggota Komisi V DPRD NTT untuk memperjuangkan aspirasi dan hak para guru di Sekolah ini. Akankah sekolah ini mendapatkan fasilitas yang lebih baik? Ataukah mereka harus terus bertahan dalam kondisi serba terbatas? Waktu yang akan menjawab, tetapi semangat mereka untuk terus belajar tidak akan pernah padam.

Topik Menarik