Ibadah
Niat Buka Puasa Idul Adha: Puasa Arafah & Puasa Tarwiyah
Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah adalah tiga puasa sunnah yang sangat istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia. Namun, di antara ketiganya, terdapat satu puasa yang seringkali luput dari perhatian kita: puasa sebelum Idul Adha.
Padahal, puasa ini memiliki nilai keutamaan yang tidak kalah penting dengan puasa-puasa lainnya.
Dalam tulisan ini, kita akan membahas secara mendalam tentang puasa sebelum Idul Adha dan mengungkapkan betapa relevannya puasa ini bagi kita sebagai umat Muslim masa kini. Yuk, simak sampai habis!
Perbedaan Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah
Sejatinya, puasa sunnah di bulan Dzulhijjah ada tiga, yakni puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah. Namun, masih banyak yang bingung membedakan ketiganya. Berikut perbedaan puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah.
1. Puasa Dzulhijjah
Seperti namanya, puasa Dzulhijjah dilakukan di bulan Dzulhijjah. Waktu pelaksanaannya dimulai sejak tanggal 1 hingga 7 Dzulhijjah. Ibadah ini merupakan amalan yang dapat dilakukan dari awal bulan Dzulhijjah hingga sebelum Hari Raya Idul Adha.
Pelaksanaan puasa Dzulhijjah dilandaskan dari salah satu riwayat hadits yang dikisahkan oleh Hafshah binti Umar bin Khattab RA. Puasa di bulan Dzulhijjah bahkan disebut sebagai amalan yang tidak pernah ditinggalkan Rasulullah SAW.
Setelah puasa Dzulhijjah, disunnahkan untuk melanjutkan dengan puasa Tarwiyah di hari kedelapan dan adalah puasa Arafah di hari kesembilan. Berikut niat puasa Dzulhijjah:
“Nawaitu shauma hadzal yaumi ‘an adaa’i syahri Dzilhijjah sunnatan lillaahi ta’aalaa”.
Artinya: Saya niat puasa sunnah di bulan Dzulhijjah hari ini karena Allah Ta’ala.
2. Puasa Tarwiyah
Selanjutnya, puasa Tarwiyah adalah puasa sunnah yang dilaksanakan di hari ke-8 bulan Dzulhijjah. Tarwiyah berarti proses berpikir. Hari tersebut dikaitkan dengan Nabi Ibrahim AS yang menerima mimpi dari Allah SWT. Selanjutnya, Nabi Ibrahim AS memikirkan makna mimpi tersebut.
Setelah berpikir sungguh-sungguh, Nabi Ibrahim AS mengetahui arti mimpi tersebut yang merupakan perintah Allah SWT untuk mengurbankan dan menyembelih Nabi Ismail AS, anak yang sangat dicintai Nabi Ibrahim AS.
Memaknai peristiwa itu, umat Islam dapat melakukan puasa tarwiyah setiap 8 Dzulhijjah. Berikut niat puasa Tarwiyah.
“Nawaitu shauma ghadin ‘an adaai sunnati yaumit Tarwiyyati lillaahi ta’aalaa”.
Artinya: Aku niat puasa sunnah Tarwiyah besok hari karena Allah.
3. Puasa Arafah
Seperti sudah disinggung sebelumnya, puasa Arafah dilaksanakan pada hari ke-9 bulan Dzulhijjah atau bertepatan dengan pelaksanaan wukuf jamaah haji di Padang Arafah. Hukum puasa Arafah adalah sunnah muakad atau mendekati wajib. Berikut niat puasa Arafah.
“Nawaitu shauma ghadin ‘an adaa i sunnati Arofah Lillaahi Ta’aalaa”.
Artinya: Aku niat puasa sunnah Arafah besok hari karena Allah.
Baca juga: 3 Niat Puasa Idul Adha: Dzulhijjah, Tarwiyah & Arafah
Kapan Pelaksanaan Puasa Arafah?
Puasa Arafah dilaksanakan sehari sebelum Hari Raya Idul Adha atau berbarengan dengan pelaksanaan wukuf jamaah haji di Padang Arafah. Sebelumnya, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama telah melaksanakan sidang isbat dan menetapkan Idul Adha 2022 jatuh pada Minggu, 10 Juli.
Sementara, Muhammadiyah telah menetapkan Idul Adha 2022 jatuh pada Sabtu, 9 Juli. Keputusan tersebut dituangkan dalam Maklumat PP Muhammadiyah tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah 1443 Hijriah.
Niat Puasa Arafah
Setelah mengetahui kapan waktu pelaksanaan puasa Arafah, Anda perlu tahu niat puasa Arafah agar ibadah sunnah ini diterima oleh Allah SWT. Niat puasa Arafah bisa Anda lafalkan pada malam hari atau siang hari saat melaksanakan puasa Arafah.
Jadi jangan khawatir jika lupa membaca niat puasa Arafah, asalkan Anda belum makan dan minum dari subuh. Berikut niat puasa Arafah bagi Anda yang ingin melaksanakan ibadah sunnah ini.
Lafal niat puasa Arafah di malam hari
“Nawaitu shauma ghadin ‘an adaa’i sunnati Arafah lillaahi ta’aalaa.”
Artinya: Saya berniat puasa sunah Arafah esok hari karena Allah SWT.
Lafal niat puasa Arafah di siang hari:
“Nawaitu shauma haadzal yaumi ‘an adaa’i sunnati Arafah lillaahi ta’aalaa.”
Artinya: Aku berniat puasa sunah Arafah hari ini karena Allah SWT.
Baca juga: Hari Raya Orang Beriman Ada 3 idul Fitri, Idul Adha Dan idul Usbu, Begini Penjelasannya
Keutamaan Puasa Arafah
Puasa Arafah memiliki sejumlah keutamaan. Salah satunya adalah menghapus dosa selama dua tahun yang lalu dan akan datang. Keutamaan ini tercantum dalam Hadis Riwayat (HR) Muslim, yang berbunyi:
“Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa dua tahun yang telah lalu dan akan datang, dan puasa Asyura [tanggal 10 Muharram] menghapus dosa setahun yang lalu.”
Selain itu, Allah SWT akan meninggikan derajat umat-Nya yang menunaikan puasa Arafah. Namun, sejumlah ulama memiliki pandangan dan menyepakati bahwa yang dimaksud dengan dosa dalam hadis tersebut merupakan dosa-dosa kecil.
Siapa yang Dianjurkan Melaksanakan Puasa Arafah?
Puasa Arafah bisa dilaksanakan oleh orang yang beragama Islam di seluruh dunia. Namun, puasa ini dianjurkan bagi mereka yang tidak bisa menunaikan ibadah haji untuk memenuhi panggilan Allah SWT di Baitullah.
Meski begitu, jamaah haji juga diperbolehkan melaksanakan puasa Arafah saat pelaksanaan wukuf di Padang Arafah. Dengan catatan, puasa sunnah ini tidak memicu dehidrasi atau masalah kesehatan lain di tengah proses ibadah haji.
Baca juga: Muhammadiyah Sebut Awal Puasa Akan Sama, Tapi Lebaran Dan Idul Adha Beda
Perbedaan Waktu Idul Adha di Indonesia dan Arab Saudi
Berbeda dengan ketetapan Pemerintah Indonesia, Arab Saudi menetapkan Idul Adha 2022 jatuh pada Sabtu, 9 Juli. Ini berarti wukuf di Padang Arafah terjadi pada Jumat, 8 Juli dan itu adalah waktu untuk melakukan puasa Arafah.
Penyebab perbedaan waktu Idul Adha ini adalah letak Arab Saudi yang lebih condong ke barat dari Indonesia. Jadi, letak geografis menjadi faktor utama yang membuat kedua negara tersebut mengalami perbedaan waktu melaksanakan Idul Adha.
Apakah Puasa Arafah Sah Meski Arab Saudi Sudah Idul Adha?
Hari Raya Idul Adha adalah hari terlarang untuk melaksanakan puasa. Namun, perbedaan waktu Idul Adha di Indonesia dan Arab Saudi menimbulkan tanda tanya tentang pelaksanaan puasa Arafah.
Apakah puasa Arafah tetap sah saat Arab Saudi sudah melaksanakan Idul Adha 2022?
Majelis Ulama Indonesia atau MUI menjelaskan bahwa perbedaan waktu Idul Adha adalah sesuatu yang biasa terjadi pada beberapa tahun sebelumnya. Hal itu karena perbedaan metode dalam menetapkan 1 Dzulhijjah, yakni Rukyah dan Hisab. Selain perbedaan metode, perbedaan kerap terjadi terutama jika standar 9 Dzulhijjah adalah terjadinya wukuf di Padang Arafah.
Namun, MUI menyarankan agar masyarakat Indonesia mengikuti keputusan pemerintah melalui Kementerian Agama. Jadi, puasa arafah pada 9 Juli di Indonesia dinilai MUI tetap bisa dilaksanakan dengan sah karena bagian dari ijtihad yang dibenarkan oleh agama, meskipun di Mekkah sudah melaksanakan Idul Adha.
Itulah penjelasan lengkap terkait puasa Arafah. Jadi, jangan sampai bingung tentang pengertian puasa Arafah, perbedaan dengan puasa Dzulhijjah dan Tarwiyah, niat, keutamaan, hingga waktu pelaksanaannya. Semoga bermanfaat!