Ramalan Jayabaya soal Zaman Carut Marut di Pulau Jawa Mulai Terlihat? Ini Tanda-tandanya

Ramalan Jayabaya soal Zaman Carut Marut di Pulau Jawa Mulai Terlihat? Ini Tanda-tandanya

Nasional | okezone | Kamis, 2 Mei 2024 - 12:27
share


JAKARTA Prabu Jayabaya merupakan Raja Panjalu atau Kediri yang memerintah sekitar tahun 11351157. Jayabaya dikenal juga sebagai Raja Peramal karena kemampuannya dalam meramal masa depan.

Jayabaya memprediksi Nusantara khususnya di tanah Jawa akan memasuki zaman gonjang-ganjing atau kalabendhu (carut-marut).

Zaman kalabendu atau zaman sengsara dan angkara murka, dimana banyak orang Jawa lupa akan jawa-nya dan banyak orang menderita. Periodesasi ini dimulai dari Pakubuwono ke IV yakni tahun matahari 1701- 1800.

Tanda-tanda zaman kalabendhu sudah banyak terjadi di Indonesia khususnya di Pulau Jawa.

Iki sing dadi tandane zaman kalabendu (Ini yang menjadi tandanya zaman kalabendu)

1. Lindu ping pitu sedina (getaran gempa 7 kali sehari)

2. Lemah Lemah bengkah (tanah tanah pecah)

3. Manungsa pating galuruh, akeh kang nandang lara (manusia pada gemuruh (berteriak), banyak yang terkena penyakit

4. Pagebluk rupa-rupa (musibah bermacam macam)

5. Mung setitik sing mari akeh-akehe pada mati (Cuma sedikit yang sembuh kebanyakan pada mati)

Menurut ramalan Jayabaya, zaman kalabendhu adalah zaman kerusakan. Pada zaman ini memang terlihat sebagai zaman kenikmatan tetapi, sebenarnya itu adalah zaman kerusakan dunia. Bencana alam terjadi di mana-mana dan keadaan sosial menjadi terbalik.

Mulane akeh bapak lali anak (awalnya banyak bapak lupa akan anak)

Akeh anak wani ngalawan ibu lan nantang bapak (banyak anak berani melawan ibu dan menantang bapak)

Sedulur pada cidro cinidro (saudara saling melukai)

Wong wadon ilang kawirangane, wong lanang ilang kaprawirane (perempuan kehilangan rasa malu, lelaki gilang keperwiraannya)

Akeh wong lanang ora duwe bojo (banyak pria tidak memiliki istri)

Akeh wong wadon ora setia karo bojone (banyak wanita tidak setia dg suaminya)

Akeh ibu pada ngedol anake (banyak ibu menjual anaknya)

Akeh wong wadon ngedol awake (banyak wanita menjual dirinya)

Di zaman ini orang benar kebingungan, orang salah bersenang-senang, orang baik terlunta-lunta, dan orang salah naik pangkat. Benar-benar kekacauan terjadi di mana-mana. Manusia sudah tidak ada malu berbuat salah, para pemimpin ingkar janji, dan orang senang berjudi.

Topik Menarik